BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Wow ternyata Januari 2018 ini terjadi femomena alam yang menarik. Fenomena alam tersebut adalah supermoon, yaitu posisi bulan dalam fase purnama yang jaraknya lebih dekat ke Bumi (perigee).

Meski demikian, fenomena tersebut bisa dilihat oleh masyarakat bila kondisi cuaca cerah, atau langit tidak tertutup awan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun Lukman Soleh, Selasa (2/1/2018) menjelaskan perbedaan kondisi bulan bila dilihat saat terjadinya fenomena supermoon.

"Saat supermoon, bulan akan terlihat lebih besar 14% dan lebih terang sekitar 30% dari ukuran saat Purnama biasa atau dari posisi apogee yaitu posisi bulan pada titik terjauh dari Bumi," jelas Lukman.

Ia juga menjelaskan bahwa, fenomena supermoon akan terjadi beberapa kali dalam tahun 2018. "Tanggal 2 Januari adalah supermoon pertama. Kemudian disusul tanggal 30 dan 31 Januari yang merupakan rangkaian trilogi supermoon tahun ini," jelasnya.

Tanggal 2 Januari ini, lanjut Lukman, posisi bulan akan berada pada titik terdekatnya yaitu 04:48 WIB. Lima jam berikutnya, yaitu pukul 09:24 WIB, Bulan akan berada dalam puncak fase purnama. Kemudian supermoon berikutnya akan terjadi tanggal 30 hingga 31 Januari. "Sayang sekali saat puncak purnama tersebut Bulan sudah terbenam dari wilayah Indonesia," jelasnya.

"Pada 30 Januari 2018 pukul 16:56 WIB Bulan berada di perigee sejarak 358.993 km. Pada 29,5 jam berikutnya, yaitu pada 31 Januari 2018 pukul 20:26 WIB, "pungkas dia. (WAHYU KRIDA/B-8)