BORNEONEWS, Sampit - Polemik cuti massal oleh sejumlah dokter spesialis saat tahun baru disikapi Pemkab Kotawaringin Timur. Rencananya, pemkab akan melakukan evaluasi kinerja manajemen di rumah sakit tersebut. Karena hal itu berdampak pada pelayanan terhadap masyarakat.

"Dalam waktu dekat akan kami adakan rapat, untuk mengetahui permasalahannya. Hal itu akan kami evaluasi," kata Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Halikinnor, Rabu (3/1/2018).

Dia mengatakan, seharusnya hal tersebut tidak terjadi. Karena berhubungan dengan pelayanan terhadap masyarakat. Sehingga penyusunan jadwal harus benar-benar disesuaikan. Dan itu akan dibahas di pertemuan nanti.

Halikinnor baru mengetahui permasalahan tersebut, setelah ada pemberitaan dan juga postingan di media sosial. Dan diapun langsung menghubungi manajemen Direktur RSUD dr Murjani Sampit untuk meminta penjelasan, sekaligus mengingatkan agar pelayanan tetap dilakukan optimal meski banyak dokter spesialis yang cuti.

"Kami tidak ingin pelayanan terhenti karena adanya cuti bersama dokter spesialis tersebut," kata Halikinnor.

Dia menambahkan, setiap dokter memang berhak cuti, namun pihak rumah sakit seharusnya mengatur jadwal cuti agar tidak sampai terjadi kekosongan dokter spesialis dalam jumlah banyak. 

Sebelumnya, ramai diperbincangkan banyaknya dokter spesialis yang cuti. Di antaranya adalah poli penyakit dalam pada 29 Desember hingga buka 3 Januari, poli kebidanan dan kandungan pada 29 Desember hingga 4 Januari, poli bedah pada 27 Desember hingga 5 Januari, poli anak tutup 22 Desember dan baru buka 2 Januari, poli paru tutup sejak 27 Desember dan baru buka 2 Januari, serta poli rehabilitasi medik tutup sejak 21 Desember dan baru buka 2 Januari. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)