Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penjualan Benih Sawit Bakal Meningkat Tahun 2018

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 04 Januari 2018 - 17:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Penjualan benih maupun bibit unggul siap tanam kelapa sawit nasional pada tahun ini diprediksi meningkat karena dipicu oleh program peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat yang dijalankan pemerintah.

"Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit misalnya, merencanakan mendanai peremajaan seluas 185 ribu hektare (ha) kebun sawit petani pada 2018. Program peremajaan kelapa sawit rakyat di dalam negeri masih cukup luas," kata Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, Hasril Hasan Siregar, di Jakarta, baru-baru ini.

Untuk program itu, dibutuhkan sekitar 30 juta benih atau bibit unggul. Selain peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat, menurut Hasril, juga ada peremajaan oleh perkebunan negara dan swasta yang membutuh sekitar 80 hingga 90 juta benih atau bibit unggul.

"Jadi, diprediksi kebutuhan bibit sawit nasional pada 2018 sekitar 110 juta hingga 120 juta benih," papar Hasril.

Dengan tren meningkatnya permintaan tersebut, lanjut Hasril, bisnis perusahaan pembenihan menggairahkan. PPKS Medan sendiri ber upaya terus meningkatkan produksi dan meningkatkan kualitas benih agar tanaman sawit Indonesia makin bagus.

"PPKS Medan memprediksi penjualan benihnya hingga akhir 2017 bisa mencapai 21 juta pohon. Keoptimisan itu mengacu pada realisasi penjualan hingga Oktober yang sudah mencapai 16,10 juta benih," ujarnya.

Hasril menambahkan, dengan penjualan itu, PPKS memberi kontribusi besar juga terhadap realisasi penjualan benih sawit secara nasional yang hingga Oktober sebanyak 56,50 juta. Adapun hingga akhir 2017 penjualan benih sawit secara nasional diprediksi bisa lebih dari 80 juta.

"Penjualan benih tahun ini khususnya menjelang akhir tahun diakui cukup bagus didorong adanya replanting, baik yang dilakukan secara mandiri atau menggunakan dana BPDP Sawit," pungkasnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru