BORNEONEWS, Sampit - Jasad pemuda yang menjadi korban tenggelam di Sungai Mentaya, kawasan Samuda, Kamis (4/1/2017) siang, ditemukan mengambang tak bernyawa tidak jauh dari lokasi kejadian, Jumat (5/1/2017) sekitar pukul 16.00 wib.

"Tadi sore jasad ditemukan mengambang di Sungai Mentaya sekitar 100 meter dari tempat kejadian," ucap Kapolsek Jaya Karya, Ipda Hamdan Samudro.

Pencarian yang dilakuakan Polsek Jaya Karya, Polair Polres Kotim, TNI AL, Basarnas Kotim dan masyarakat selama 29 jam tersebut tidaklah sia-sia. Saat ditemukan, jasad korban sudah mulai membengkak tanpa ada bekas gigitan buaya.

"Korban murni meninggal dunia akibat tenggelam. Tidak ditemukan bekas gigitan buaya maupun binatang lainnya di tubuh korban," terang Hamdan.

Setelah ditemukan oleh petugas, jasad tersebut langsung dibawa pulang ke Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) oleh keluarganya untuk segera dimakamkan. Isak tangis diwarnai saat penemuan jasad pemuda berusia 18 tahun itu.

Adapun kejadian itu awalnya saat korban berlayar dari pelabuhan pasar Umar Hasyim, Desa Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan menuju rumahnya. Pemuda berumur 18 tahun tersebut tenggelam setelah terjatuh dari kelotoknya saat memperbaiki kemudi yang rusak, Kamis (4/1/2017).

Korban yang tidak bisa berenang itu pun langsung menghilang. Melihat kejadian tersebut, orangtua korban segera meminta bantuan kepada warga. Saat kejadian, sungai Mentaya sedang dalam masa pasang, namun aliran air belum deras. Karena korban tidak bisa berenang. (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-5)