Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Usir Wartawan, KPU Pulang Pisau Dinilai Tak Hargai Tugas Jurnalis

  • Oleh James Donny
  • 10 Januari 2018 - 21:20 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau-Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pulang Pisau I Nyoman Weda dengan tegas mengatakan pengusiran wartawan saat mendokumentasikan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Pulang Pisau di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sama dengan tidak menghargai tugas jurnalis.  

Menurut Nyoman, seharusnya KPU Pulang Pisau tidak mengundang wartawan,  jika saat mengambil malah dilarang. Berdasarkan laporan dari sejumlah wartawan pada saat akan melakukan pengambilan gambar pendaftaran calon, wartawan disuruh menjauhi lokasi pengambilan dokumentasi karena hanya dikhususkan orang yang ditunjuk KPU.

"Jika tidak bisa mengambil momen, tidak usah undang wartawannya," kata Nyoman saat ditemui Borneonews di Sekretarian PWI Pulang Pisau, Rabu (10/1/2018).

Nyoman mengaku sebelum dilaksanakan pendaftaran  tersebut dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Ketua KPU Pulang Pisau Untung Surapati terkait dengan penataan posisi wartawan dan pihak KPU mengatakan sudah mengatur dengan memberikan tempat khusus bagi wartawan saat akan mengabadikan momen pendaftaran calon kepala dan wakil kepala daerah tersebut. 

Jika sudah disediakan tempat khusus, kata Nyoman, artinya KPU sudah memfasilitasi untuk mempermudah wartawan saat mengabadikan kegiatan penting tersebut. Namun yang terjadi sebaliknya posisi wartawan diberikan posisi di belakang tempat duduk balon bupati dan wakil bupati beserta partai pendukung serta simpatisan. 

"Alasannya karena KPU sudah punya juru kamera untuk dokumentasi,  sehingga wartawan tidak bisa masuk pada posisi juru kamera KPU, tapi ini kurang koordinasi dengan kita," katanya. 

Sejumlah wartawan merasa kecewa karena tidak mendapatkan akses untuk mengambil gambar karena saat pendaftaran tersebut.  Sementara sejumlah juru kamera yang notabene bukan wartawan mendapatkan tempat khusus untuk mengabadikan momen itu. 

Nyoman mengatakan sangat menyesalkan ada kejadian tersebut di KPU. "Jika ada juru kamera dari KPU seharusnya itu di koordinasi dengan kita,  tapi ini tidak padahal wartawan sudah mengantongi ID card,  yang artinya bisa melakukan tugasnya sebagai jurnalis pada acara tersebut," terangnya. 

Sejumlah wartawan cetak,  elektronik dan online saat mengikuti kegiatan itu,  keluar meninggalkan acara dengan kecewa karena tidak bisa melakukan pengambilan gambar.

 "Saya sempat masuk tempat yang disediakan KPU khusus untuk mengabadikan pendaftaran tersebut,  tapi diminta petugas menjauh karena sudah ada wartawan KPU, " kata salah seorang awak media.(JAMES DONNY/B-8)

Berita Terbaru