BORNEONEWS, Sampit - Sebanyak 13 desa di lima kecamatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diterjang banjir akibat luapan sungai. Banjir itu terjadi sejak Sabtu (6/1/2017) lalu.

"Ada sekitar 13 desa di lima kecamatan yang terkena dampak banjir. Untuk nama desanya masih kami data," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Sutoyo, Rabu (10/1/2018) malam. 

Saat ini pihaknya masih berada di perjalanan untuk melanjutkan survei lokasi banjir di beberapa kecamatan wilayah Utara Kotim. 

Data yang dirangkum, di Kecamatan Cempaga Hulu ada tiga desa yakni Desa Tumbang Koling, Desa Ubar Mandiri, dan Desa Pantai Harapan. Untuk di Kecamatan Tualan Hulu ada satu desa yakni Desa Sebungsu. Kecamatan Kota Besi, Desa Hanjalipan.

Kemudian, Desa Sudan Kecamatan Cempaga. Serta lima desa di Kecamatan Parenggean yakni Desa Bejarau, Barunang Miri, dan Menjalin, serta Desa Tandan. 

Akibat banjir tersebut, ratusan rumah warga terendam. Namun hingga saat ini di beberapa kecamatan air sudah mulai surut. Tetapi ada juga yang malah semakin naik. 

Sedangkan untuk ketinggian banjir berkisar antara 50 cm, 70 cm, bahkan ada yang sampai 5 meter dari permukaan. 

Akibat musibah banjir tersebut tidak hanya berdampak pada rumah yang terendam, namun tempat ibadah, sekolah dasar, dan juga pelayanan kesehatan menjadi sasaran banjir tersebut. Hal itupun tentunya sangat berdampak pada aktivitas masyarakat. 

"Kami malam ini tidur di Desa Sangai, Kecamatan Telaga Antang. Besok pagi lanjut ke Desa Sebungsu, Kecamatan Tualan Hulu untuk memantau banjir. Selain itu, Desa Sudan, Kecamatan Cempaga juga mulai banjir dan Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi juga dilanda banjir," kata Sutoyo. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)