Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Indramayu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Alasan Jhon Krisli tak Sepakat dengan Mahar Politik Gerindra dan PPP

  • Oleh Naco
  • 15 Januari 2018 - 15:04 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Ada sejumlah alasan mengapa calon Walikota Palangka Raya yang gagal maju dalam Pilkada Kota, Jhon Krisli tidak sepakat dengan besarnya mahar politik dari Partai Gerindra dan PPP yang nilainya sangat fantastis.

Selain tidak jelas rinciannya Jhon juga tidak ingin di kemudian hari justru akan berdampak pada dirinya jika memaksakan  menuruti kehendak pengurus partai yang meminta mahar bisa mengusungnya pada Pilkada Kota Palangka Raya. 

"Memang kalau kita minta sponsor bisa saja, tapi mereka pasti minta komitmen kita misalnya minta proyek, ini masuk KKN jadinya ini yang tidak saya inginkan,"  tegas Jhon, saat di ruang kerjanya DPRD Kotim, Senin (15/1/2018).

Ketua DPRD Kotim tiga periode ini menyebutkan ia tidak ingin  maju justru mendorongnya harus melakukan tindak pidana korupsi yang justru akan menjeratnya. "Yang kita sayangkan itu kita menghadap mereka langsung ditanya punya uang atau tidak," tegasnya.

Jhon memahami untuk maju pada pilkada memerlukan biaya, namun tidak semestinya sampai sebesar itu. Ia awalnya berharap permintaan partai pengusungnya sewajarnya saja, tanpa harus mematok satu kursi nilainya mencapai Rp500-Rp750 juta.

Sebelumnya Jhon Krisli menyebut gagalnya ia maju bersama Maryono di Pilkada Kota Palangka Raya karena ada kekuatan besar yang menggagalkannya, sehingga ia diminta untuk membayar mahar politik untuk mendapatkan Gerindra dan PPP mencapai Rp8,85 miliar.

Di mana PPP meminta Rp1 miliar untuk dua kursi, sementara Gerindra Rp7,85 miliar untuk empat kursi dan biaya saksi dan pembinaan ranting dan PAC. (NACO/B-5)

Berita Terbaru