Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Istri Terdakwa Pembunuhan Akui Ada Hubungan Asmara dengan Korban

  • Oleh Naco
  • 16 Januari 2018 - 19:52 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Sidang kasus pembunuhan terhadap Fajrianur, alias Fajri, kembali berlangsung, dengan terdakwa SB, alias Git. Dalam sidang itu Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Kotawaringin Tim urLilik Haryadi menghadirkan istri terdakwa SW, Selasa (16/1/2018).

Saat ditanya majelis hakim yang dipimpin Nico Hendra Siragih, SW, saksi mengaku hanya berteman biasa dengan korban. Begitu juga saat ditanya jaksa maupun penasihat hukum terdakwa Norhajiah.

Namun lantaran terus dicecar berbagai pertanyaan, SW akhirnya mengakui kalau dengan korban memiliki hubungan spesial, meski awalnya sempat berbelit-belit.

Sontak saja mendengar hal tersebut wajah Git berubah. Bahkan ia sempat beberapa kali ditahan oleh penasihat hukumnya agar tidak memotong keterangan korban.

"Kamu jujur saja, jangan berbohong, orangtua korban sudah pernah dihadirkan, adik korban juga, mereka menyebut sudah pernah menegur saksi. Karena saksi masih berkeluarga, saksi sering ke rumah korban. Benar, kan" tanya Norhajiah, yang diiyakan saksi sambil tertunduk.

Termasuk kedatangan korban Senin (28/8/2017) dini hari di kediamannya Jalan DI Panjaitan gang Keluarga, Kecamatan MB Ketapang, hingga saat Git pulang ingin mengambil pisau daging untuk bekerja dan melihat korban langsung menghampirinya.

Saat itu korban diminta lari oleh SW, namun tidak bisa lantaran pintu terkunci. Saat itu Git dan Fajri sempat bertengkar hingga Git menusuknya. Korban mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

SW mengakui sudah beberapa kali mengajukan cerai dengan Git, namun terdakwa menolak. "Dia tidak bisa melengkapi persyaratan cerai, kami juga pernah cek-cok soal hubungan saya dengan korban," teranganya.

Di hadapan hakim awalnya SW mengaku hanya teman biasa, mereka berhubungan sudah sekitar empat tahun, karena korban mau melakukan apa saja permintaannya.

Termasuk dini hari itu, SW beralasan kedatangan korban ke rumahnya mengantar pesanan tahu dan tempenya, karena kesehariannya korban bekerja sebagai penjual tahu dan tempe.(NACO/B-11)

Berita Terbaru