Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

17 Peluru Senapan Angin Bersarang di Tubuh Orangutan, Kepala Diduga Ditebas

  • Oleh Budi Yulianto
  • 19 Januari 2018 - 07:32 WIB

 BORNEONEWS, Palangka Raya - Orangutan berjenis kelamin jantan yang ditemukan jadi bangkai tanpa kepala di daerah tepian Sungai Barito tepatnya bawah Jembatan Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Senin (15/01/2018) pagi lalu diduga kuat korban pembunuhan. Setidaknya setelah diotopsi ditemukan 17 peluru senapan angin dan kepalanya tampak bekas ditebas.

Dugaan kuat ini berdasarkan hasil otopsi atau nekropsi pada Kamis (18/1/2018).

Proses otopsi dilakukan oleh tim dari Polda Kalteng termasuk ada Kepala Instalasi Kedokteran Medikolegal RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, dr Ricka Brillianty. Juga dibantu tim medis BOSF dan Centre for Orangutan Protection (COP).

Manajer Perlindungan Habitat COP Ramadhani mengatakan, dari hasil otopsi, orangutan itu berjenis kelamin jantan dewasa. Pada bagian leher ditemukan tiga mata luka yang diduga disebabkan oleh benda tajam sehingga leher putus.

Tidak hanya itu, tim juga menemukan 17 peluru senapan angin bersarang dalam tubuhnya. Di antaranya satu peluru mengenai paha kiri, 14 peluru di badan bagian depan dan dua peluru senapan angin di bagian belakang badan atau punggung.

Dari berondongan peluru tersebut, ada di antaranya mengenai bagian lambung hingga pecah. Kemudian juga bagian jantung dan paru-paru. Selain itu, ditemukan tulang rusak sebelah kiri patah.

"Tidak ditemukan adanya mikrochip atau dipastikan orangutan liar. Pencernaan normal, terdapat kulit kayu dan daun-daunan yang belum tercerna sempurna," kata Ramadhani dalam rilisnya.

Menurutnya, hasil otopsi tersebut membuktikan adanya kejahatan manusia. "Itu dibuktikan dengan ditemukannya banyak peluru senapan angin. Dugaan kuat kami, kematian orangutan ini karena ditembak menggunakan senapan angin menembus jantung, paru-paru dan lambung. Kemudian kepala ditebas," tuturnya.

Seusai diotopsi, mayat orangutan tersebut dibawa ke markas BOSF Nyaru Menteng di Palangka Raya. (BUDI YULIANTO/B-5)

Berita Terbaru