BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kaum Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) rentan terkena HIV/AIDS (Human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome) yang menyerang kekebalan tubuh manusia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kobar Jamin Ginting mengatakan, pelaku LGBT melakukan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan. Hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan bisa membuat pelakunya mengidap penyakit kelamin, bahkan HIV/AIDS.

Menurutnya, resiko terbesar penularan HIV/AIDS ada pada kaum Gay atau yang lebih dikenal laki-laki suka laki-laki. Karena tidak menutup kemungkinan seseorang menjadi homoseksual karena unsur ketidaksengajaan atau hanya coba-coba.

Pada akhirnya dia menjalani dan menikmati sehingga menjadi terbiasa sehingga sulit untuk ditinggalkan. "LGBT ini sebenarnya dilarang baik itu dari sisi agama maupun sosial," kata Jamin Ginting, Jumat (19/1/2018).

Pihaknya juga sudah melakukan pemantauan dengan cara melakukan Serosurvey untuk menjangkau kelompok risiko tinggi terkena penularan HIV/AIDS. "Akan tetapi mereka cenderung menghindar karena takut ketahuan bahwa dia salah satu dari LGBT tersebut." (HARDI SARJITO/B-2)