Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Banyuwangi Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jangan Lagi Wacana, Pemindahan Ibukota ke Kalteng Sudah Mendesak

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 24 Januari 2018 - 10:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya -  Pemindahan Ibukota RI tidak sepatutnya tidak terus menjadi wacana. Sebaliknya, sudah harus segera ditetapkan dan dieksekusi tahapannya. Daerah yang paling minim rawan bencana dan paling aman dari berbagai sisi termasuk keamanan negara layak dilirik, di antaranya Kalteng.

Di tengah masih hangatnya isu gempa pada Selasa (23/1/2018) siang, di mana gempa 6,1 skala richter (SR) melanda Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta dan parahnya, guncangan yang menimbulkan ketakutan itu, diikuti beredarnya kabar bohong alias hoax yang menyatakan akan terjadi gempa susulan 7,4 SR. Hal ini mengingatkan kembali pentingnya ibukota yang minim ancaman bencana.

Sudah saatnya pemerintah menindaklanjuti pemindahan ibu kota negara ini, kembali disuarakan Hamdhani, Anggota DPR RI. Pemerintah pusat harus segera menetapkan rencana kepindahan ibukota negara atau ibukota pemerintahan ke daerah yang diyakini lebih aman.

“Pemindahan ibu kota, jangan lagi hanya wacana tetapi perlu disegerakan dan diputuskan, agar ada kepastian. Sudah saatnya DKI Jakarta yang padat penduduk dan rawan gempa, dikurangi bebannya, digantikan daerah lain yang lebih aman,” kata Hamdhani, Anggota Fraksi Nasdem ini, Rabu (24/1/2018).

Saat gempa melanda, orang-orang berlarian ke luar rumah, para karyawan bergegas ke luar gedung pencakar langit di Jakarta. Rata-rata wajah mereka pucat ketakutan menjadi korban reruntuhan gedung.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan(Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) ini menceritakan, di gedung DPR,  para peserta rapat, dan pegawai berhamburan keluar. Semua panik. Para pekerja banyak yang langsung pulang kerumah dan beberapa kantor tidak melakukan aktivitas yang berarti. Takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

“Ibu kota negara, sebagai daerah pusat kekuasaan harus berada di wilayah yang aman, bebas gempa, atau bencana lainnya,” tandasnya.

Lalu bagaimana dengan kesiapan Palangka Raya atau Kalteng Mengutip data yang ada, Hamdhani menyebutkan, Kota Palangka Raya, ibu kota Provinsi Kalteng, setidaknya sudah tiga kali diusulkan dan dikaji sebagai Ibu Kota RI oleh tiga Presiden berbeda.

“Pertama,  Soekarno atau Bung Karno, disusul Susilo Bambang  Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo yang karib disapa Jokowi. Saat ini, tinggal keputusan politik dan hukum untuk menetapkan wilayah ibu kota RI yang baru. Ini penting agar ada kepastian, selain agar persiapan lebih matang,” pungkas Hamdhani, anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR. (ROZIQIN/B-5)

 

Berita Terbaru