Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Konawe Kepulauan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pembuluh Darah Pecah, Herman Meninggal di Toko Bawang

  • 29 Januari 2018 - 12:16 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Dari hasil visum yang dilakukan di RSUD Murjani Sampit, sementara ini Herman (50) yang ditemukan tewas di dalam sebuah toko bawang di Mentaya Town Palace, Sampit dinyatakan meninggal akibat pembuluh darah pecah, Senin (29/1/2018).

"Tidak ada bekas atau tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, hanya saja di bagian hidungnya keluar darah lantaran pembuluh darah di bagian hidung pecah akibat tidur tengkurap," ucap Kastro Kepala Kamar Jenazah RSUD Murjani Sampit.

Penemuan mayat yang tidak menggunakan pakaian dan hanya menggunakan celana dalam tertutup sarung tersebut sempat membuat masyarakat dan juga pedagang di sekitar lokasi tersebut terkejut. Korban diketahui meninggal dunia pada pukul 05.00 WIB oleh Mahri, teman satu kerja korban.

Sebelumnya, Husairi pemilik toko tersebut datang pada pukul 04.00 WIB untuk membuka toko dan mengira korban sedang tidur pulas akibat kelelahan. Namun satu jam berselang, korban masih belum bangun, hingga akhirnya Mahri datang untuk membangunkannya.\

Namun, korban tidak kunjung bangun. Akhirnya pemilik toko dan teman korban memeriksa denyut nadi serta pernafasan korban. Ternyata korban sudah tidak bernyawa. Mengetahui hal tersebut, Husairi menghubungi pihak kepolisian sektor Ketapang.

Kini jenazah korban masih berada di kamar jenazah RSUD Murjani Sampit. "Mau diotopsi tapi pihak keluarganya tidak ada. Rencananya korban akan segera dimakamkan oleh pihak toko dan teman-teman terdekat korban," tutur Kastro.  (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-2)

Berita Terbaru