BORNEONEWS, Palangka Raya – Setelah berhasil mengungkap pembunuh orangutan yang bangkainya ditemukan tanpa kepala di DAS Barito, Kapolda Kalteng Brigadir Jenderal Anang Revandoko berencana menurunkan kembali tim dari Polda dan Mabes Polri.

Tim yang diturunkan nantinya bertugas memetakan daerah orangutan, perkebunan sawit atau kebun milik masyarakat.

“Nanti Krimsus dan Mabes Polri akan memetakan lokasi, mana area kebun sawit, kebun masyarakat, dan orangutan, sehingga kejadian seperti itu (pembunuhan orangutan) tidak terulang lagi,” kata Anang Revandoko, Rabu (31/1/2018).

Ia menuturkan, upaya tersebut sebagai bentuk antisipasi sekaligus memudahkan masyarakat mengetahuinya. “Kita akan berupaya melakukan pencegahan. Tim nantinya juga akan bersama-sama dengan BOSF dan COP dalam melakukan pemetaan,” tuturnya.

Dua tersangka pembunuhan orangutan itu berinisial T, 41, warga Desa Gunung Rantau, Dusun Utara, Kabupaten Barsel, dan M, 32, warga Jalan Waning Pati, Desa Tumpung Laung, Kecamatan Motalat, Kabupaten Barito Utara.

Mereka merupakan petani kebun karet. Keduanya membunuh orangutan pada 29 Desember 2017. Peristiwa itu terjadi di Desa Maligui, Kecamatan Montalat, Kabupaten Barito Utara atau di seputaran kebun karet di tepi Sungai Maduru.

Kemudian, bangkai orangutan itu ditemukan di tepi Sungai Barito, tepatnya bawah Jembatan Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Senin (15/01/2018) pagi.

Sedangkan kedua pelaku ditangkap di wilayah Kabupaten Barito Selatan pada Senin (29/1/2018). (BUDI YULIANTO/B-3)