BORNEONEWS, Kuala Kapuas-Keberhasilan penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Kapuas merupakan hasil kolaborasi banyak pihak yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas, Swasta dan Masyarakat Kapuas.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Septedy saat ditemui Borneonews di kantornya, Rabu (31/1/2018).

"Penuntasan kawasan kumuh perkotaa dibagi dalam kategori skala kawasan dan skala pemukiman," kata Septedy.

Ia menjelaskan penuntasan kawasan kumuh ini masuk dalam program Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase (NUSP-2). "Pembiayaan seluruhnya untuk skala lingkungan Rp14.85 miliar dan skala kawasan Rp 14.75 miliar. Pencapaian pengurangan kawasan kumuh khususnya di Kecamatan Selat dari tahun 2015 smapai 2017 ini  mencapai 42,66 dengan capaian kawasan kumuh seluas 141.51 hektare," ungkapnya.

Ia berharap di tahun 2018 ini, ada terjadi pengurangan terhadap kawasan kumuh sekitar 70% dengan estimasi sekitar 332 hektar.Dampak positif dari NUSP-2 sangat besar terutama bagi masyarakat dengan dibanguannya kawasan ekowisata.

"Hasil positif dari pembangunan ini masyarakat bisa memanfaatkan kawasan ini menjadi eko wisata,melukis,memancing dan bersepada.Kedepan akan dibangun lagi kawasan wisata untuk pertanian.Sehingga pelajar bisa menikmati dan belajar tentang pertanian," pungkasnya. (DJIMMY NAPOLEON/B-8)