BORNEONEWS, Sampit - Tudingan radikal, anti pancasila, bhinneka tunggal ika dan anti NKRI sempat dilontarkan ke Ustadz Abdul Somad. Tetapi, dalam Safari Dakwahnya di Sampit, UAS menegaskan dia bukanlah sosok yang Anti NKRI.

"Kata siapa saya anti NKRI, sebelum saya berangkat ke Mesir saya diuji untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga UUD 45. Setelah lulus itu baru saya diberangkatkan ke Mesir," ujar UAS saat Safari Dakwah di Pondok Pesantren Darul Amin Sampit. 

Dia mengatakan, sebelum diberangkatkan mendapatkan beasiswa pada 1998 tersebut, nasionalisme dirinya diuji lebih dulu. Dan setelah lulus barulah bisa berangkat untuk menimba ilmu S1. 

Dirinya juga merupakan salah satu dari 100 orang mendapatkan beasiswa dan juga sudah lulus pancasila dan P4. Dia berdakwah keliling pelosok di pedalaman beberapa di daerah Indonesia ini. Di lokasi dakwahnya, UAS mengibarkan bendera Merah Putih bersama anak-anak di desa tertinggal. 

"Jadi tidak usah ragukan saya lagi, karena saya sudah lulus Pancasila dan  P4," kata UAS. 

Dirinya juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak boleh marah kepada orang-orang yang mengatakan atau membuat isu-isu tersebut. Dan sudah sepantasnya didoakan agar mereka diberikan hidayah dan rezeki yang lapang. 

"Sehingga mereka bisa kembali ke jalan yang lurus dan tidak melakukan hal tersebut lagi," ungkap UAS. 

Dalam kegiatan Safari Dakwah Ustadz Abdul Somad tersebut, puluhan ribu umat muslim berdatangan guna menyaksikan ceramah. Bahkan tidak ada tempat kosong lagi yang terlihat. Tidak hanya itu, gedung tingkat dua yang dijadikan ruang kelas dan asrama juga dipenuhi para jemaah yang datang. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)