BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Sarjono mengungkapkan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotim sangat tidak layak. Khususnya ruangan untuk kegiatan belajar mengajar, yang hanya berukuran 3 x 3 meter.

"Sangat tidak layak sekali digunakan untuk jumlah siswa SMK it. Masa ruangannya sempit hanya ukuran 3 x 3 meter," kata Sarjono, Kamis (1/2/2018).

Sarjono mengatakan, pihak sekolah sudah berulang kali melakukan usulan untuk pembangunan, namun tidak ada direspon. 

Persoalan itu terkuak saat masa reses DPRD Kotim beberapa waktu lalu. Sarjono melihat secara langsung aktivitas belajar mengajar di ruang sempit tersebut. 

"Saya sudah mengonfirmasi kepada pihak sekolah. Mereka mengaku sudah beberapa kali melakukan usulan baik itu kepada pemerintah kabupaten hingga pemerintah provinsi," tukasnya.

Dia melihat selama ini pembenahan sekolah kebanyakan di daerah perkotaan. Imbasnya, sekolah yang sudah maju akan bertambah maju sekolah yang ketinggalan akan semakin tertinggal. Ini fakta yang sungguh dirasakan warga pedalaman saat ini.

Ruang dengan luas seperti itu tentu sangat tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar. Selain pengap dan panas, murid harus berdesak-desakan karena ruangan yang ada tidak mampu menampung siswanya.

"Yang saya tidak habis pikir kenapa perencanaan sekolah itu dulu bangunan sekolahnya sampai dibuat ukuran 3x3 meter, padahal berapa ukuran ruang belajar itu tentunya sudah ada ketentuannya," pungkasnya.(NACO/B-11)