Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Nilai Ekspor Kalteng Turun, Ini Masalahnya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 02 Februari 2018 - 22:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Presiden kecewa nilai ekspor Indonesia yang disumbang berbagai daerah, tertinggal dengan negara tetangga. Seperti di Kalimantan Tengah (Kalteng), nilai ekspor provinsi ini ke sejumlah negara pada Desember 2017 tercatat turun dibanding bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng mengungkap, total nilai ekspor turun 11,18 persen dari USD 141,44 juta (November 2017) menjadi USD 125,63 juta (Desember 2017).

“Turunnya nilai ekspor sebesar 11,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya, mengindikasikan cukup rentannya potensi ekspor akibat masih bertumpu pada hasil eksploitasi sumber daya alam,” terang Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya.

Hanif menyebut, bahan bakar mineral masih merupakan komoditas primadona ekspor, senilai US$ 86,17 juta, berkontribusi 68,59 persen dari total ekspor pada Desember 2017.

Meskipun ekspor turun, masih beruntung neraca perdagangan masih surplus. Sebab capaian nilai ekspor tercatat US$ 125,63 juta, sedangkan nilai impornya hanya senilai US$ 6,77 juta.

Terkait menurunnya ekspor Kalteng di akhir tahun 2017 ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalteng, Katma F Dirun saat dikonfirmasi Borneonews.co.id, Jumat (2/2/2018) mengakui ekspor perbulan fluktuatif.

“Nilai ekspor per bulan memang fluktuatif. Namun dari data per series terkait ekspor, masih menunjukan trend positif. Kalau dibandingkan angka impor, neraca perdagangan surplus,” katanya.

Pokok masalah kedua, menurut Katma, karena komoditi ekspor Kalteng yang keluar melalui pelabuhan di Kalteng hanya sebesar 35 % Sedangkan 65 % melalui pelabuhan Banjarmasin dan Surabaya dan juga mereka menggunakan SKA yang diterbitkan oleh Disperindag Kalsel dan Jatim.

Katma menjadi utusan Kalteng saat Rapat Kerja Kementerian Perdagangan tahun 2018 di Istana Negara Jakarta, Rabu (31/1/2018), di mana dalam forum tersebut, Presiden Joko Widodo tampak tak dapat menyembunyikan kekecewaannya menyikapi angka ekspor saat ini.

Presiden kesal ketika mengetahui bahwa nilai ekspor Indonesia masih tertinggal dengan beberapa negara tetangga lainnya seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Padahal, Indonesia memiliki sumber daya dengan jumlah besar yang memungkinkannya untuk dapat unggul di sektor tersebut. (ROZIQIN/B-5)


TAGS:

Berita Terbaru