BORNEONEWS, Sampit - Melihat lokasi kejadian, kecelakaan maut di Jalan Tjilik Riwut, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotim, berada di jalur truk yang dikemudian Ahmad Rianur.

Pikap diduga memakan jalur truk hingga kedua kendaraan itu adu kuat.

"Truk itu bermuatan semen. Kalau melihat lokasi kecelakaan, itu di jalur truk. Pikap menyeberang ke jalur truk hingga keduanya sama-sama masuk parit. Kemungkinan besar pikap itu oleng," kata Junaidi, sopir mobil travel saat di lokasi kejadian.

Akibat kejadian itu, mobil pikap rusak parah. Selain penyok, hampir seluruh bodi mobil terbakar lantaran meledak pascakejadian. Sedangkan truk juga terbakar di bagian depan. 

Warga menduga pikap melaju dengan kecepatan tinggi, hingga oleng saat melewati tikungan dan memakan jalur lawan.

Belum diketahui secara persis berapa jumlah korban yang meninggal, namun informasi terakhir dari keterangan warga yang ada di lokasi kejadian, 15 orang yang ada di dalam pikap semuanya meninggal dunia.

Namun,  semua korban sudah tidak ada lagi di lokasi karena dievakuasi ke puskesmas dan rumah sakit di Kasongan, Kabupaten Katingan.

"Kalau kata warga tadi dari 15 orang yang ada di pikap itu meninggal dunia," ucap sopir travel lainnya.

Sebelumnya, saat kejadian itu dilaporkan 11 orang meninggal dunia di tempat. Namun tidak berapa lama satu korban lagi meninggal dunia, tiga korban lainnya luka berat dan dalam keadaan kritis. (NACO/B-3)