Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ratusan Siswa di Lamandau Ikuti Simulasi Ujian Nasional

  • Oleh Heriyadi
  • 08 Februari 2018 - 08:26 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Ratusan siswa dari sembilan SMA di Kabupaten Lamandau mengikuti simulasi pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) mulai 7 hingga 8 Februari 2018. Simulasi tersebut digelar oleh pihak sekolah secara serentak.

"Simulasi ini dilakukan menyusul hasil verifikasi dari Pusat Teknologi Komunikasi (Pustekom) Pendidikan berbasis Computer Based Test (CBT)," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lamandau Meigo melalui Kasubag penyelenggaraan tugas pembantuan, Nanang, Rabu (7/2/2018).

Dalam simulasi itu, siswa diberikan pemahaman tentang tata cara menjawab soal ujian yang kini tidak lagi menggunakan lembar (kertas) jawaban.

Selain simulasi CBT, kegiatan ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan UNBK. "Sebelum menjawab soal-soal ujian, dalam simulasi itu, para siswa juga diajari tentang bagaimana cara pengisian data diri siswa sebagai peserta ujian," ujar Nanang.

Ia menjelaskan, bagi sekolah yang masih kekurangan sarana dan prasarana komputer bisa bergabung dengan sekolah lain yang memiliki peralatann lengkap. Misalnya, SMAN 1 Bulik, SMAN 1 dan 2 Lamandau, SMAN 1 Batang Kawa, SMAN 1 Belantikan Raya, tempat pelaksanaan simulasi UNBK bergabung jadi satu di SMAN 1 Bulik.

Begitu juga SMAN 1 Sematu Jaya dan SMAN 2 Bulik, bergabung dalam pelaksanaan simulasi di SMAN 1 Sematu Jaya. Sedangkan untuk SMAN 1 Bulik Timur dan SMAN 3 Bulik melaksanakan sendiri-sendiri, karena mereka memiliki sarana dan prasarana yang cukup.

Nanang berharap, dengan adanya simulasi tersebut, dapat memberikan pemahaman bagi siswa terhadap semua pelaksanaan yang berkaitan dengan UNBK.  

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Bulik, Akhmad Jarkani, menyebut dari 5 SMA yang bergabung dengan sekolah yang dipimpinnya, ada 270 siswa yang mengikuti simulasi UNBK.

Akhmad Jarkani menjelaskan, karena jumlah siswa lebih banyak daripada jumlah komputer, maka pelaksanaannya dibagi dalam tiga sesi. Setiap sesi siswa diberikan waktu 120 menit untuk mengerjakan soal yang diuji, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan mata pelajaran jurusan. (HERIYADI/B-2)

Berita Terbaru