Aplikasi Real & Quick Count & Arsip Form C1 Digital

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dubes Jerman untuk Indonesia Tak Setuju Larangan Impor CPO  

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 13 Februari 2018 - 12:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Setelah pejabat tinggi Swedia, Perancis, Inggris dan Belanda, kini muncul sikap dari petinggi Jerman yang mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap keputusan Uni Eropa melarang impor minyak sawit (CPO) untuk biofuel mulai 2021.

Adalah Duta Besar Jerman untuk Indonesia Michael von Ungern-Stenberg yang mengungkapkan penolakannya terhadap rencana pelarangan pemakaian minyak sawit sebagai bahan campuran biodiesel di Uni Eropa mulai 2021 mendatang.

FELDA Global Ventures Holdings Bhd (FGV) menyambut baik pernyataan sikap dari Michael von Ungern-Stenberg itu, sehingga semakin bertambah petinggi negara-negara anggota UE yang tak setuju dengan keputusan Parlemen Uni Eropa.

“Saya senang melihat lebih banyak negara anggota UE yang akhirnya mengungkapkan sikap menentang atas kebijakan diskriminatif terhadap minyak sawit. Saya mendukung beliau (von Ungern-Stenberg) atas sikap tegasnya atas kasus ini dan atas apresiasianya atas upaya Indonesia untuk menerapkan prinsip berkelanjutan pada industri sawit," kicau Presiden dan chief executive officer FGV, Zakaria Arshad, melalui akun Twitter-nya, Selasa (13/2/2018).

Pada Senin (12/2/2018), Menteri Perdagangan dan Pembangunan Kerjasama Belanda, Sigrid Kraag, menyatakan dukungannnya atas upaya Malaysia untuk menjadikan industri sawitnya lebih ramah lingkungan (berkelanjutan) tanpa harus mengganggu kehidupan para petani kecil sawit.

Malaysia bersama Indonesia dan Thailand saat ini terus bergerak menjalin pembicaraan dengan sejumlah negara anggota Uni Eropa untuk menentang rencana pelarangan impor CPO ke UE. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru