Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketua OSIS SMA 1 Pangkalan Bun: Sudut Pandang Agama Valentine Itu Tidak Boleh

  • Oleh Hardi Sarjito
  • 14 Februari 2018 - 06:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Pangkalan Bun Achmed Seayp Maulana menilai, perayaan Hari Valentine tidak sesuai dengan ajaran agama sehingga tidak diperbolehkan.

Karena kalau secara umum Hari Valentine itu diartikan hari kasih sayang.

"Hari Valentine itu budaya dari luar bukan budaya lokal karena saya sangat menghargai budaya lokal. Hari valentine menurut saya itu biasa saja dan tidak memiliki pengaruh apa-apa. Karena dari sudut pandang agama itu tidak diajarkan," kata Ketua Osis SMAN 1 Pangkalan Bun Achmed Seayp Maulana, Senin (13/2/2018).

Dia mengatakan, Hari Valentine tidak cocok untuk dirinya karena agama pun tidak membenarkan hal tersebut.

Hari Valentine itu indentik memberikan kasih sayang kepada pasangan dengan memberikan coklat sebagai hadiah.

Hari Valentine dilaksanakan satu tahun sekali dan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari.

Hari Valentine untuk saat ini banyak yang salah mengartikan dengan memberikan bunga, coklat dan boneka itu merupakan hari kasih sayang.

Padahal hal kasih sayang itu sebenarnya berbakti kepada orang tua juga merupakan hari kasih sayang yang bisa dilakukan setiap hari.

Administrasi dan Pemuda Gereja GBI Pangkalan Bun Elshadai Francisco mengatakan, Hari Valentine terkadang bisa dikatakan hanya untuk orang yang sedang kasmaran saja.

Akan tetapi juga untuk membagi kasih sayang dan menjalin hubungan dengan orang lain.

Karena bukan cuma Hari Valentine saja yang memberikan kasih sayang akan tetapi juga hari-hari lainnya juga bisa. (HARDI/B-5)

Berita Terbaru