Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mojokerto Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Cegah Kampanye Hitam dan Isu Sara di Pilkada Serentak, Komunikonten Gelar Diskusi Publik

  • Oleh Tim Borneonews
  • 19 Februari 2018 - 10:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta- Pilkada serentak 2018 bukan hanya ujian berdemokrasi. Tapi juga ujian dalam berbangsa dan bernegara. Hal itu disampaikan  Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria di Jakarta, Minggu (18/2/2018).

Karena menjadi ujian dalam berbangsa dan bernegara, maka Komunikonten (Institut Media Sosial dan Diplomasi) bekerjasama dengan Trenzing (Komunikasi Pembuat Konten) menggelar Diskusi, Senin (19/2/2018).

Diskusi ini mengangkat tema Peran Jurnalis dan Warganet Mencegah Kampanye Hitam dan Isu Sara di Pilkada Serentak 2018 Guna Menjaga Persatuan NKRI.

“Kita mendorong semua tim media kandidat yang bertarung di pilkada serentak 2018 memproduksi konten-konten yang benar dan bermanfaat," kata Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria.

Ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan melaksanakan pilkada serentak pada 2018. Semua kandidat tentunya memiliki tim media.

"Kesadaran yang harus disuburkan adalah bahwa mereka tidak boleh berpikir pendek untuk memenangi pilkada saja. Namun juga merawat pancasila dan memperkokoh NKRI. Karena jangan sampai ada konten yang merusak keutuhan NKRI dan kepentingan nasional,” sambung Hariqo Wibawa.

Ia menambahkan, setiap tim media sosial kandidat dalam pilkada serentak 2018 harus berkompetisi memenangkan kandidat mereka, itu pasti.

Namun, tim media sosial kandidat tersebut juga harus berkolaborasi menjaga pilkada serentak dari kampanye hitam dan politisasi sara demi masa depan NKRI.

Pilkada serentak lebih dari sekadar ujian berdemokrasi, namun juga ujian dalam berbangsa dan bernegara.

“Siapa yang diuji Semuanya. Pemerintah, penyelenggara pilkada, pengawas pilkada, masyarakat, jurnalis, organisasi kampus, dan lain-lain. Diskusi ini memfokuskan upaya peningkatan kapasitas dan kepedulian jurnalis dan warganet dalam mencegah isu sara dan kampanye hitam di pilkada serentak 2018 guna menjaga persatuan NKRI,” ungkapnya.

Berita Terbaru