Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Cara Ampuh Tangkal Ancaman Uni Eropa Terhadap CPO 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 20 Februari 2018 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Diperlukan lebih banyak pertemuan dan kesepakatan, konsultasi dan tindak lanjut dalam upaya menghilangkan ancaman Uni Eropa (UE) melarang pemakaian minyak sawit (CPO) untuk biofuel.

Hal itu diungkapkan salah satu tokoh penting di industri sawit Malaysia, Tan Sri Dr Yusof Basiron, yang juga mantan CEO Malaysian Palm Oil Council (MPOC). Kepada Bernama awal pekan ini, Yusof mengatakan bahwa sikap Malaysia sejauh ini masih diabaikan oleh Parlemen UE, meski telah dilakukan berbagai pembicaraan, perjanjian di tingkat pemerintahan. 

“Sudah ada penegasan dari sejumlah pemerintahan di negara-negara produsen besar minyak sawit untuk menentang larangan itu dan bahkan sudah ada rencana untuk melakukan aksi balasan, termasuk konsultasi dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), untuk mencegah UE melakukan diskriminasi terhadap minyak sawit," ucapnya.

Yusof mengatakan, kantor perwakilan MPOC dan Malaysian Palm Oil Board di UE telah mengakui perlunya langkah untuk menangkal ancaman itu setelah isu itu pertama muncul.

Imbasnya, sejumlah negara produsen sawit, seperti Indonesia dan Malaysia, melakukan berbagai gagasan, termasuk melanjutkan pembicaraan dengan berbagai negara UE untuk menyampaikan sikap bahwa para produsen sawit menentang keras rencana pelarangan minyak sawit sebagai bahan campuran biodiesel mulai 2021.

Hasilnya, beberapa negara anggota UE telah menyatakan menolak larangan impor minyak sawit untuk biofuel, yaitu Perancis, Swedia,, Inggris, Jerman, Belanda dan yang terakhir adalah Spanyol. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru