Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Minahasa Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Ada Potensi Penguatan Harga CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 20 Februari 2018 - 12:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tren kenaikan harga minyak sawit (CPO) berpotensi berlanjut pada hari kedua perdagangan pekan ini (20/2/2018). Ini seiring pasar yang terlihat optimistis terhadap data ekspor serta melemahnya pergerakan ringgit Malaysia. 

Pada perdagangan Senin, harga minyak sawit ditutup naik 0,4% di level 2.515 ringgit per ton di Bursa Malaysia Derivatives Exchange, setelah sempat turun ke level terendah sejak 9 Februari di 2.485.

Intertek Testing Services dan Societe Generale de Surveillance dijadwalkan mengumumkan data pengiriman minyak sawit Malaysia untuk periode 1-20 Februari pada hari ini. 

Untuk periode 1-15 Februari, jumlah ekspor Malaysia naik 10-12 persen untuk periode yang sama dari sebulan lalu. 

Analis pasar berjangka di Kuala Lumpur mengatakan bahwa pasar saat ini yakin bahwa nilai ekspor akan datang dengan level yang baik. 

Menurut Analis PT Monex Investindo Futures, Faisyal, untuk pergerakan ringgit pukul 11:28 WIB terpantau melemah sekitar 0,1% di level 3,8960 per dolar AS. Ringgit yang melemah akan membuat harga minyak sawit yang berdenominasi dengan ringgit menjadi lebih murah untuk pemilik mata uang lainnya. 

"Untuk potensi pergerakannnya hari ini akan berada di rentang 2.470 - 2.570 ringgit per ton," sebut Faisyal dalam risetnya di Jakarta, Selasa (20/2/2018)

Untuk sisi atasnya, kata Faisyal, sebelum membidik area 2.570, harga harus menembus atas level 2.550 terlebih dahulu. Sementara untuk sisi bawahnya, sebelum menargetkan ke area 2.470, harga harus melewati area 2.500 terlebih dahulu. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru