Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pengidap Gangguan Jiwa di Kalteng, Banyak Berada di Luar Rumah Sakit

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 24 Februari 2018 - 21:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Jumlah pengidap gangguan jiwa di Provinsi Kalimantan Tengah cukup banyak. Tetapi masalahnya, jumlah pengidap yeng berkeliaran di luar justru lebih banyak ketimbang yang ditangani Rumah Sakit (RS).

Kepala RS Jiwa Kalawa Atei, Suyuti Syamsul mengatakan, prevalensi pengidap gangguan jiwa di Bumi Tambun Bungai ini mencapai 2.600 orang. Namun yang terdata di pihaknya, hanya sekitar 1.200 orang saja.

“Orang dengan gangguan jiwa berat di Kalteng ini, kalau bicara prevalensinya ada 2.600 orang. Karena satu per seribu orang, alami gangguan jiwa. Ada 1.200 yang terdaftar di saya. Berarti ada 1.400  di luar sana, yang berkeliaran di jalan, di tengah masyarakat, yang dipasung, dan sebagainya,” terang dia.

Keterangan ini disampaikan Syamsul di hadapan Kepala Desa (Kades) se-Kalteng yang hadir saat Rapat kerja (Raker) di Palangka Raya, Jumat (23/2/2018) petang.

Ia pun mengimbau kepada Kades yang warganya mengidap gangguan jiwa agar diperiksakan, sebab pengidap dapat disembuhkan.

Bagaimana menemukan angka pengidap cukup besar itu Yang diungkapkan Syamsul adalah prevalensi. Prevalensi adalah proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam jangka waktu tertentu – dalam dunia kedokteran karakteristik yang dimaksud meliputi penyakit, atau faktor risiko.

Prevalensi juga bermakna seberapa sering suatu penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok orang. Prevalensi dihitung dengan membagi jumlah orang yang memiliki penyakit atau kondisi dengan jumlah total orang dalam kelompok. Lalu bagaimana upayanya

“Ini program kami saat ini, menjangkau mereka. Warga yang mendapati orang stress, ngamuk, atau terganggu mentalnya, laporkan agar bisa ditangani dan disembuhkan,” imbuhnya kepada Borneonews, Sabtu (24/2/2018).  (ROZIQIN/B-2)

Berita Terbaru