Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Pematangsiantar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Biaya Mahal, Budidaya Bandeng di Kotawaringin Barat Sedikit

  • Oleh Hardi Sarjito
  • 07 Maret 2018 - 21:44 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pembudidayaan Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kotawaringin Barat, Hepy Kamis menyebut hanya 30 persen tambak yang membudidayaka ikan bandeng.

"Kita terkendala masalah bibit bandeng yang selama ini hanya mendatangkan dari Jawa dan yang menjadi masalah itu biaya transportasinya lebih mahal dari bibitnya. Jadi itu saja yang menjadi kendala saat ini," kata Kabid Hepy Kamis, Rabu (7/3/2018).

Untuk bandeng ini membudidayakan dengan air payau yaitu perpaduan antara air laut dan air tawar. Bandeng biasanya dibudidaya dengan cara di tambak didaerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya ikan bandeng tersebut.

Dia menjelaskan untuk tambak ikan bandeng ini hampir 600 hektare dan dari 600 hektar etersebut 30 persen saja yang berfungsi.

Masalahnya bukan dari cara perawatannya akan tetapi benihnya saja yang sulit karena harus mendatangkan dari Jawa dengan biaya trasportasi yang cukup mahal.

"Bandeng termasuk hewan herbivora, maka ikan ini suka memakan tumbuh-tumbuhan, tumbuhan yang disukai bandeng seperti lumut, ganggang dan klekap," tuturnya. (HARDI/B-6)

Berita Terbaru