Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Humbang Hasundutan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Akibat Kenaikan Bea Masuk Minyak Sawit di India 

  • 09 Maret 2018 - 16:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit berjangka jatuh lebih dari 1% menuju level terendah dalam satu setangah tahun pada perdagangan Kamis (8/3/2018), yang dipicu kemungkinan importir India membatalkan pemesanan akibat kenaikan bea masuk (BM) terhadap minyak sawit.

Apalagi, sejumlah analis memperkirakan adanya peningkatan produksi minyak sawit pada Maret, sehingga semakin memberikan tekanan terhadap harga CPO.

Sejak Kamis pekan lalu (1/3/2018), harga CPO sudah merosot lebih dari 5%, setelah importir minyak edibel di India menaikkan BM impor minyak nabati ke level tertinggi dalam lebih dari sedasawarsa.

Pada penutupan perdagangan Kamis, harga minyak sawit berjangka untuk kontrak Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 1,4% menjadi 2.410 ringgit (US$616,84) per ton. 

"Pasar tertekan oleh keputusan sejumlah importir di India yang membatalkan pemesanan. Pasar masih menantikan data ekspor dan tentunya angka permintaan India karena ini krusial," kata seorang pelaku pasar di bursa komoditas di Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Untuk diketahui, kalangan importir India berencana membatalkan impor sekitar 100.000 ton minyak sawit setelah bea masuk naik.

Faktor lain yang juga menekan pasar adalah ekspektasi kenaikan produksi pada Maret ini. Sedangkan produksi pada Februari diperkirakan turun 12% menjadi 1,4 juta ton.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Oil World, Thomas Mielke, mengatakan produksi minyak sawit global diperkirakan meningkat menjadi 70,84 juta ton tahun ini dari 67,87 juta ton pada 2017, yang didukung sebagian oleh produksi di Indonesia sebanyak 38,8 juta ton.

Ia memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia mencapai 20,76 juta ton tahun ini, atau 4,2 persen lebih besar dari 19,92 juta ton pada 2017.

Indonesia dan Malaysia menghasilkan sekitar 85 persen dari produksi total minyak sawit global. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru