Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Surakarta Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO Kian Tertekan Setelah Ramadan 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 12 Maret 2018 - 11:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Seperti disampaikan beberapa pengamat internasional bahwa harga minyak sawit mentah (CPO) akan bergerak rata-rata di kisaran RM2.300 hingga RM2.700 per ton pada 2018, meski setelah semester kedua, atau setelah Ramadan, akan mengalami tekanan turun.

Riset dari Public Investment Bank Bhd (PIVB) pekan ini menyebutkan harga CPO akan diperdagangkan di rentang RM2.450-RM2.550 per ton pada semester pertama tahun ini, dan setelah itu harga CPO akan mulai tertekan, terutama setelah Ramadan pada Juni 2018.

Sedangkan proyeksi harga CPO selama 2018 oleh PIVB yang di level RM2.500 per ton masih sejalan dengan proyeksi “netral” untuk sektor perkebunan sawit. 

“Namun demikian, kami melihat pemulihan produksi CPO akan mempengaruhi asumsi kami tahun ini seiring dengan produksi kemungkinan mengalami tekanan akibat anomali cuaca di Kalimantan dan juga konsumsi biodiesel dalam program Non-Public Service Obligation Indonesia yang akan menambah permintaan sebesar 700.000 hingga 1 juta ton biodiesel. Hal ini akan menjadi pembeda jika berjalan sesuai perkiraan,” kata PIVB.

Di sisi lain, Maybank Kim Eng dalam laporan terbarunya menyebutkan jika harga minyak mentah Brent tetap di kisaran US$60-US$70 per barrel, maka harga CPO akan diperdagangkan di rentang RM2.200-RM2.700 per ton pada 2018. 

“Sebagian besar analis memperkirakan harga CPO akan diperdagangkan sideways dalam beberapa bulan ke depan, dengan penguatan harga akan terjadi dalam waktu dekat, tapi setelah itu akan melemah seiring dengan meningkatnya pasokan pada semester kedua 2018,” kata Maybank Kim Eng. 

Meski belum ada faktor pendorong untuk mendongkrak harga CPO hingga menuju level RM3.000 per ton, Maybank Kim Eng juga mencatat bahwa juga tidak ada faktor penekan yang dapat menjatuhkan harga CPO di bawah RM2.000 per ton. 

Menguatnya harga minyak mentah Brent di atas US$60 per barrel telah memacu peningkatan permintaan biodiesel seiring dengan menyempitnya spread kedua komoditas tersebut.

Menurut Chairman LMC International Ltd, James Fry, dana pungutan sawit yang diterapkan pemerintah Indonesia dapat berpotensi meningkatkan permintaan biodiesel hingga 600.000 ton per bulan, dibandingkan dengan 200.000 ton pada tahun lalu.

Maybank Kim Eng menyatakan harga jual rata-rata CPO diestimasi di level RM2.600 per ton untuk saat ini. Adapun beberapa risiko penekan harga CPO adalah melemahnya harga minyak mentah dunia, terus menguatnya ringgit Malaysia dan kuatnya pemulihan produksi yang melebihi perkiraan. (NEDELYA RAMADHANI/m)
 

Berita Terbaru