Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Impor CPO India Diprediksi Meningkat 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 14 Maret 2018 - 14:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Volume impor minyak sawit (CPO) oleh India diperkirakan meningkat pada periode Februari seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang datangnya musim panas yang dapat mendongkrak harga.

Dalam estimasi Bloomberg yang merangkum analisis dari sejumlah broker dan analis, disebutkan bahwa impor CPO oleh India diperkirakan naik 8 persen dibandingkan periode yang sama 2017 menjadi 795.000 metrik ton. 

Adapun total pembelian minyak nabati, termasuk minyak sawit, turun 5,4 persen menjadi 1,2 juta ton, yang salah satunya terimbas oleh kenaikan bea masuk terhadap minyak sawit.  

Untuk harga minyak sawit berjangka kontrak Februari di Bursa Malaysia Derivatives naik 2,7 persen pada Februari, setelah melemah dalam tiga bulan berturut-turut akibat meningkatnya stok, menurunnya permintaan dari sejumlah pembeli utama dan ekspektasi melonjaknya stok pada tahun ini.

Harga minyak sawit jatuh 5,7 persen bulan ini setelah India menaikkan bea masuk. Namun, harga minyak sawit di India sekitar $25-$30 per ton lebih rendah ketimbang import, sehingga mendorong sejumlah pembeli menunda impor selama sekitar 15 hari, kata Sandeep Bajoria, chief executive officer Sunvin Group, firma broker dan konsultan industri oilseed di Mumbai, India.

Sementara itu, pembelian minyak kedelai turun sekitar 23 persen menjadi 193.500 ton pada Februari. Untuk diketahui, India mengimpor minyak kedelai terutama dari AS, Brazil dan Argentina. Untuk minyak bunga matahari anjlok sekitar 7,4 persen menjadi 194.000 ton, kemudian impor kanola sekitar 19.000 ton. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru