Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: CPO Berpotensi Naik, Resisten di Level 2.463 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 20 Maret 2018 - 21:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pada perdagangan Selasa (20/3/2018) terdapat peluang penguatan harga minyak sawit mentah (CPO) berjangka. Namun peluang penguatan itu perlu penembusan harga pada resisten di kisaran RM2.463 (r1), RM2.528 (r2), dan RM2.563 (r3). 

"Tapi juga terbuka peluang pelemahan dengan acuan support pada kisaran RM2.363 (s1), RM2.328 (s2), dan RM2.263 (s3)," kata Analis PT Monex Investindo Futures Arie Nurhadi dalam risetnya di Jakarta, Selasa (20/3/2018). 

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (19/3/2018) harga CPO ditutup pada harga RM2.425, sedikit lebih tinggi dibandingkan pada penutupan perdagangan di akhir pekan lalu.

"Dengan prospek permintaan yang tetap tinggi, namun bersamaan dengan pelemahan mata uang Ringgit Malaysia membuat keleluasaan harga bagi pelaku pasar, utamanya bagi para pelaku pasar dengan pengguna mata uang asing yang notabene menjadikan harga CPO tersebut menjadi murah," ujarnya. 

Adapun patokan minyak sawit kontrak Juni di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0,4 persen menjadi 2.425 ringgit per metrik ton pada penutupan hari perdagangan, setelah sempat jatuh ke harga rendah dalam rentang satu pekan di RM2.407 ringgit pada awal sesi.

Untuk ekspor minyak sawit dari Malaysia sebagai produsen CPO terbesar kedua di dunia, melemah 2% -5% pada paruh pertama Maret dibandingkan periode yang sama pada bulan Februari. 

"Permintaan tersebut diharapkan dapat direalisasikan pada kawasan seperti Timur Tengah, karena stok pembelian menjelang bulan suci Ramadan yang akan dimulai pada pertengahan Mei tahun ini," katanya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru