Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tasikmalaya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Usai Raih WTP Malah Jeblok, ini Pemicunya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 28 Maret 2018 - 01:42 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Ada kalanya pemerintah daerah sudah meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Namun tahun berikutnya jatuh lagi ke opini di bawahnya. Seperti wajar dengan pengecualian (WDP) atau bahkan ke Tidak Wajar (TW).

Kepala Perwakilan BPK RI Kalteng Ade Iwan Ruswana mengatakan, hal tersebut karena raihan WTP yang atas penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) masih ‘kondisi rapuh’ sehingga mudah jatuh lagi.

Rapuh dalam artian dalam penyajian LKPD yang diaudit BPK RI tersebut masih menyimpan masalah, banyak temuan yang ketika tindaklanjut tidak terselesaikan menjadi menumpuk di tahun berikutnya. Pada akhirnya menjadi temuan material dan menjatuhkan opini.

“Capaian WTP itu harus bisa didorong agar semakin sustainable bukan rapuh. Ada beberapa daerah yang habis WTP malah turun ke WDP. Itu karena LKPD-nya meraih WTP yang rapuh, sehingga mudah masalah. Sebab yang namanya WTP bukan tidak ada masalah. Tetapi karena material dan tidaknya saja,” beber dia.

Karena itu Ade Iwan mengingatkan, pemerintah daerah yang sudah meraih WTP, tidak boleh berpuas diri lantaranberanggapan telah meraih opini tertinggi.

Meraih opini WTP itu bukan berarti tidak ada temuan sama sekali. Namun, ada temuan tetapi tidak material secara nominal dan tidak banyak melanggar kepatuhan terhadap perundangan.  (ROZIQIN/B-11)

Berita Terbaru