Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketua DPRD Bartim: Hari Kartini Jadi Momentum Pemberdayaan Perempuan

  • Oleh Prasojo Eko Aprianto
  • 24 April 2018 - 15:22 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketua DPRD Barito Timur, Broelalano mengajak masyarakat, kaum perempuan Indonesia, khusunya perempuan menjadikan peringatan Hari Kartini sebagai momentum untuk lebih partisipatif dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan Indonesia.

"Baik dalam bidang politik maupun pemerintahan serta memperkuat advokasi dan aksi nyata dalam peningkatan kualitas diri dan kehidupan perempuan," katanya, Selasa (24/4/2018).

"Sejak 1964 kita memperingati Hari Kartini, semestinya semakin menguatkan proses pemberdayaan perempuan Indonesia secara utuh. Yakni memunculkan perempuan-perempuan Indonesia yang sehat, cerdas, bertakwa, berbudi luhur dan aktif memberikan peran terbaik mereka bagi kemajuan bangsa," tuturnya.

Lanjut Broelalano perjuangan Kartini perlu dilihat dalam konteks zamannya. Kartini hidup di masa yang begitu sulit bagi perempuan untuk berkarya . Pemikiran-pemikiran Kartini yang kemudian tertulis dalam surat-suratnya menggambarkan sebuah mimpi sekaligus idenya bagi perjuangan peningkatan kualitas hidup kaum perempuan.

"Dalam kondisi budaya yang masih kuat mengungkung perempuan, Kartini telah memvisualisasikan mimpi dan idenya yang besar bagi peningkatan hidup perempuan, dan tidak hanya itu, beliau juga membuka sekolah bagi kaum perempuan. Sebuah aksi nyata yang sangat tidak mudah diwujudkan bila kita melihatnya dalam kacamata situasi kurun itu," jelasnya.

Oleh karena itu dia mengimbau agar pada setiap kali peringatan Hari Kartini dilangsungkan, semangat pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas hidup perempuan selayaknya menjadi tema utama.

"Setiap peringatan Hari Kartini sangat mungkin bila dikaitkan dengan aksi atau program penurunan angka kematian ibu, peningkatan gizi keluarga, pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, pengelolaan keuangan rumah tangga, pendampingan usaha kecil kaum perempuan dan lain-lain," jelasnya.

"Kita perlu memaknai perjuangan Kartini secara lebih konkrit dan aplikatif untuk kemajuan bangsa, jangan terpaku pada imbauan mengenakan pakaian daerah sehingga terkesan peringatan Hari Kartini akhirnya berujung ada sanggul dan kebaya," tegasnya. (PRASOJO EKO APRIANTO/B-6)

Berita Terbaru