Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kinerja Astra Agro Lestari Kuartal I Melambat

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 25 April 2018 - 11:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kinerja emiten perkebunan, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), cenderung melambat pada kuartal I tahun ini akibat pelemahan harga minyak sawit mentah (CPO).

"AALI yang 79,7% sahamnya dimiliki Astra International, membukukan penurunan laba akibat menurunnya harga CPO sebesar 12% year on year (yoy) menjadi Rp7.855 per kilogram pada kuartal I tahun ini," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/4). 

Menurut Prijono, harga rata-rata minyak kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 12% menjadi Rp7.855/kg, sementara penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya meningkat 17% menjadi 480.000 ton. 

Sebelumnya dalam laporan keuangan perusahaan periode 31 Maret 2018 yang dipublikasikan Senin (23/4), manajemen AALI menyebutkan pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp4,45 triliun. Namun, jumlah itu merosot dari kuartal I/2017 senilai Rp4,49 triliun.

Beban pokok pendapatan justru meningkat menjadi Rp3,7 triliun pada kuartal I/2018 dari sebelumnya Rp3,09 triliun. Alhasil, laba bruto perusahaan merosot menuju Rp745,51 miliar dari kuartal I/2017 sebesar Rp1,39 triliun.

Laba bersih AALI pada kuartal I/2018 mencapai Rp355,46 miliar. Jumlah itu menurun 55,03% yoy dari kuartal I/2017 senilai Rp790,45 miliar. 

Laba per saham dasar atau dilusian juga melesu menjadi Rp184,68 dari sebelumnya Rp410,69.

Sementara itu, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi per Maret 2018 sejumlah Rp681,08 miliar, menurun dari kuartal I/2017 sebesar Rp809,27 miliar. Nilai kas dan setara kas akhir periode ialah Rp294,24 miliar, merosot dari sebelumnya Rp577,83 miliar.

Posisi liabilitas AALI per kuartal I/2018 sama seperti akhir 2017, yakni Rp6,41 triliun. Namun, liabilitas jangka pendek menurun menjadi Rp2,24 triliun dari penghujung tahun lalu Rp2,31 triliun.

Ekuitas perseroan per Maret 2018 naik menjadi Rp19,06 triliun Desember 2017 sebesar Rp18,71 triliun. Nilai aset pada akhir masing-masing periode tersebut ialah Rp25,46 triliun dan Rp25,12 triliun. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru