Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Napi Terorisme Sering Kalah saat Debat soal Agama

  • Oleh Wahyu Krida
  • 21 Mei 2018 - 13:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Salah satu napi tindak pidana terorisme (tipiter) yang saat ini ditahan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pangkalan Bun yaitu Budiyono alias Babe, ternyata sering kalah debat masalah agama dengan napi lain yang belajar agama Islam.

Hal tersebut diceritakan oleh Kepala Lapas Kelas II B Pangkalan Bun Kusnan, pada Borneonews, Senin (21/5/2018).

"Memang Budiyono atau Babe ini sering ngajak berdebat tentang berbagai hal tentang agama Islam kepada sesama napi yang belajar agama di Masjid At Taubah. Bukan hanya itu saja. Kadang petugas LP yang dianggapnya memiliki ilmu agama yang cukup juga sering diajaknya berdebat," jelas Kusnan.

Namun, lanjut Kusnan,  napi yang belajar agama di Masjid At Taubah atau petugas yang diajak berdebat selalu menjawab berdasarkan dalil-dalil Kitabullah

"Tentunya napi dan petugas yang diajak berdebat tersebut menjawab pertanyaan dan bantahan Babe dengan dalil-dalil yang berasal dari Alquran dan hadist. Serta buku-buku agama lainnya karangan ulama terkenal yang menjadi rujukan dalam belajar agama," jelas Kusnan.

Namun lucunya, lanjut Kusnan, Babe seringkali kalah dalil dalam berdebat dan selalu mengucapkan kata pamungkas untuk membela diri. "Ternyata pada pelaksanaannya, Babe seringkali kalah dalil. Kalau sudah begitu, pasti keluar kata-kata pamungkas andalannya, semua kita kembalikan pada Allah dan diri masing-masing. Lha, herannya, bila itu terus kata-kata akhirnya, kok masih sering ngajak debat," jelas Kusnan.

Sedangkan napi tipiter lainnya yaitu Rahmad, dalam kesehariannya terlihat pendiam dan tidak banyak tingkah. "Syukurlah karena mayoritas napi di sini berlatar belakang yang heterogen dan berwawasan nasionalis. Selain itu dua napi tipiter tersebut kalah jumlah dibandingkan napi lain, mereka hingga saat ini tidak berani coba-coba untuk melakukan doktrin. Lha wong debat aja sering kalah," jelas Kusnan.

Namun, menurut Kusnan hingga kini pihak Lapas terus berupaya melakukan pendekatan secara hati-hati agar kedua napi tipiter tersebut tidak lagi memiliki faham radikal.

"Walau demikian, kami terus melakukan upaya pendekatan pada mereka. Caranya ya itu tadi dengan cara berdebat atau ngobrol. Tentunya ini dilakukan dalam upaya de-radikalisasi mereka. Walau saat ini kita belum ada petugas khusus, ke depan kita sudah menjalin kerjasama dengan Ponpes Sabilur Rosyad di Kelurahan Mendawai Seberang untuk membantu proses de-radikalisasi atau menghentikan faham radikal mereka," jelas Kusnan.

Sekadar diketahui, dua napi tipiter anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Aman Abdurrahman, organisasi teroris yang berafiliasi kepada ISIS ini adalah Budiyono alias Babe dan Rahmad.

Berita Terbaru