Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pancasila Menyatukan Keberagaman Indonesia

  • Oleh Tim Borneonews
  • 31 Mei 2018 - 21:16 WIB

BORNEONEWS, Jakarta- Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai banyak bahasa, budaya, suku, dan kepercayaan. Semua itu disatukan oleh Pancasila sebagai pendoman bagi warga negara Indonesia dengan semboyannya 'Bhineka Tunggal Ika' yang mempunyai arti meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu.

Dalam sila kelima Pancasila, disampaikan bahwa kita harus selalu hidup rukun bersama di negara ini. Dan dengan memberikan peraturan atau hukum serta undang-undang untuk mengatur warga negara agar tetap hidup rukun berdampingan.

Sehingga hukum yang ada pada negara Indonesia akan menjamin dan memberikan kebebasan kepada rakyat. Namun, hukum tersebut juga mengikat untuk rakyat agar semuanya saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Dengan begitu terciptalah toleransi yang tinggi terhadap saudara satu bangsa.

Beberapa waktu belakangan, pemberitaan media cukup ramai membahas mengenai rangkaian kejadian terorisme di Indonesia. Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat pada 11 September 2001 atau dikenal sebagai 'September Kelabu', yang memakan 3.000 korban.

Mereka yang menjadi aktor di balik kejadian itu menganggap bahwa ideologi merekalah yang paling benar. Sedangkan ideologi lain adalah suatu bentuk kesalahan. Inilah yang menyebabkan sebagian teroris menganggap Pancasila adalah ideologi yang 'thogut', yang mana bila diartikan adalah sesuatu yang bertentangan dengan hukum Islam.

Teroris menganggap yang mereka lakukan adalah kebenaran hakiki dan sempurna. Sehingga menutup hati mereka dari hal-hal lainnya.
Sumber pokok kesalahan tidak terletak pada Pancasila dan tak ada yang salah dengan Pancasila. Karena isi Pancasila tidak melenceng dari nilai-nilai yang ada.

Kesalahan yang sesungguhnya terletak pada penerapan Pancasila sebagai ideologi. Hal itu terjadi karena banyaknya orang Indonesia tidak dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dengan benar.

Terlebih para teroris, mereka adalah orang-orang yang tidak konsisten dalam melaksanakan isi Pancasila. Mereka mengerti dan memahami Pancasila namun tidak menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Itulah yang terjadi sekarang, di mana Pancasila hanya diucapkan dibibir. Diajarkan di sekolah-sekolah hanya sebagai suatu pengetahuan. Sebagai sebuah sejarah, bahwa dahulu Bung Karno pernah mendengung-dengungkan Pancasila sebagai dasar negara.

Para siswa hapal dengan urutan sila-sila dari Pancasila, tetapi tidak paham artinya, filosofinya, dan hakikat manfaatannya bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air satu, NKRI. Inilah penyebab paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila mulai masuk ke dalam diri masyarakat Indonesia.

Berita Terbaru