Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lombok Tengah Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Persiapan Pelaksanaan Asian Games 2018 Tidak Terganggu Rangkaian Aksi Teror

  • Oleh Tim Borneonews
  • 10 Juni 2018 - 02:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta- Tidak lama lagi, Indonesia akan menyelenggarakan perhelatan Pesta Olahraga Asia ke-18. Kegiatan ini adalah acara olahraga multieven regional Asia yang akan diselenggarakan di Indonesia pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 di dua kota, yaitu Jakarta dan Palembang, serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung yang tersebar di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Jumlah olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 40 cabang, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang non olimpiade. Ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada 1962.

Sebagian fasilitas yang dibangun untuk Asian Games IV akan kembali digunakan dalam Asian Games XVIII kali ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Asian Games akan diadakan di dua kota sekaligus. 

Indonesia disetujui menjadi tuan rumah Asian Games XVIII oleh Dewan Eksekutif Dewan Olimpiade Asia pada 19 September 2014. Penyelenggaraan Asian Games XVIII yang awalnya akan diadakan pada 2019 kemudian dimajukan menjadi 2018 untuk menghindari pemilihan legislatif dan pemilihan presiden Indonesia yang juga diselenggarakan pada tahun tersebut.

Awalnya Hanoi, Vietnam terpilih sebagai tuan rumah mengalahkan Surabaya. Namun mereka mengundurkan diri akibat kendala keuangan. Pada 28 Juli 2016, logo dan maskot Asian Games XVIII diresmikan oleh Badan Ekonomi Kreatif, Komite Olimpiade Indonesia, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Logo ini didasarkan pada desain atap Stadion Gelora Bung Karno yang dibangun untuk Asian Games 1962 di Jakarta, dengan delapan jalur yang mengarah ke stadion, lambang Dewan Olimpiade Asia berupa matahari bersinar sebagai cerminan energi Asia yang bersinar di seluruh benua.

Maskot Asian Games kali ini mencerminkan keberagaman Indonesia dengan tiga hewan dari berbagai daerah di Tanah Air. Bhin bhin, personifikasi cendrawasih, mengenakan rompi dengan motif tradisional Suku Asmat dari Papua, dan melambangkan strategi. Atung, personifikasi rusa Bawean, mengenakan sarung batik parang dan melambangkan kecepatan. Kaka, personifikasi badak bercula satu, mengenakan motif bunga dari songket Palembang dan melambangkan kekuatan. Nama mereka diambil dari motto nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.

Ingar bingar dan segala kesibukan aktivitas persiapan perhelatan kali ini seakan tidak terganggu dengan adanya serangkaian aksi teror yang terjadi belakangan ini. Rentetan aksi teroryang terjadi diawali dengan pemberontakan para narapidana terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok dan berlanjut dengan aksi bom bunuh diri yang meledak di tiga gereja di Surabaya, bom yang meledak di sebuah kamar di areal Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan penangkapan terduga teroris yang berlokasi di Sidoarjo hingga aksi teror di Markas Polda Riau.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama aparat lain yang berwenang bergerak cepat dengan melakukan pengejaran dan pembuktian siapa dalang di balik aksi teror berdarah yang melebihi batas kemanusiaan kita. 

Kembali ke persiapan perhelatan Pesta Olahraga Asian Games XVIII, Polri meyakinkan publik bahwa pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia tetap kondusif menyusul teror bom di Surabaya dan berbagai wilayah lainnya.

Kepolisian akan memperketat pengamanan demi berlangsungnya gelaran acara olahraga internasional itu. Bahkan Kapolri sudah memerintahkan seluruh jajaran, baik yang menjadi venue lokasi Asian Games maupun tidak.

Dengan peningkatan keamanan ini, Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan pada Agustus mendatang diyakini akan tetap berjalan lancar. Bukan hanya Asian Games, even besar lainnya seperti konferensi International Monetary Fund (IMF) juga diharapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Patut kiranya kita mengapresiasi kinerja para aparat keamanan kita antara lain Polri, BNPT, Densus 88, BIN, TNI, dan berbagai pihak lain yang berwenang atas kerja keras mereka mempertahankan keamanan Negara yang kita cintai ini, dan terus memberikan ketenangan dan rasa aman kepada seluruh lapisan masyarakat.

Di sisi lain, Asian Games 2018 juga bukan hanya sekadar even olahraga. Namun harus juga memiliki berbagai dampak positif, antara lain nasional branding, promosi visit Indonesia, budaya, festival kuliner, festival musik, dan lain-lain. Tentu pula harus ada dampak terhadap perekonomian, pariwisata, lapangan kerja, dan investasi khususnya investasi industri olahraga.

Disamping itu, pelaksanaan Asian Games 2018 kali ini juga memliki manfaat non ekonomi, di antaranya meningkatkan kohesi sosial dan mendorong perubahan budaya, perilaku, dan karakter masyarakat, meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk even internasional melalui partisipasi sukarelawan, dan mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga sekaligus mengajak generasi muda belajar mengenai semangat olahraga dan sportifitas, serta meningkatkan profil Indonesia di mata internasional.

Menyukseskan Asian Games 2018 tentunya diperlukan dukungan banyak pihak, yang paling utama adalah partisipasi aktif dari masyarakat untuk menggaungkan even ini dan turut serta menjaga kondusifitas selama pelaksanaan.

Masyarakat harus menjadi bagian dalam menyukseskan Asian Games. Kita harus menjadi tuan rumah yang baik. Hal itu harus didukung dengan perilaku budaya yang baik sehingga memunculkan rasa nyaman, aman, keramahan, dan persahabatan khas Nusantara pada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini.

Oleh sebab itu,saya pribadi mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk terlibat mendukung pelaksanaan Asian Games 2018. Asian Games kali ini diharapkan dapat menyatukan seluruh bangsa Indonesia dan menjadi suatu kebanggaan sebagai warga negara Indonesia.

Sehingga kita patut mendoakan dan mendukung kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Mari kita dukung dan turut sukseskan pelaksanaan Asian Games 2018, 'Energy of Asia'. (RO/B-3)

Penulis: Hanief Al-Amiri, Konsultan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)

Berita Terbaru