Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hadiri Silaturahim Santri, Bupati Kobar Sampaikan Upaya Pemkab Wujudkan Masyarakat Religius

  • Oleh Wahyu Krida
  • 25 Juni 2018 - 18:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Menjalin silaturahim dengan para santri se-Kabupaten Kotawaringin Barat, Bupati Kobar Nurhidayah menghadiri pengajian umum dan halal bihalal di Pondok Pesantren Najaatul Ummah, di Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Senin (25/6/2018).

Pengajian itu juga diisi dengan ceramah agama yang disampaikan Habib Ali Ridho bin Habib Husain Al Qadiri, Habib Abdurrahman bin Habib Husain Al Qadiri, Romo Kyai Suparman dan Kyai Akhror dari Magetan Jawa Timur, serta Gusti Kadran pengasuh Rumah Tahfiz Pangkalan Bun.

Dalam sambutannya, Bupati mengatakan bahwa untuk merealisasikan misi mewujudkan masyarakat Kobar yang religius, ada beberapa hal telah dilaksanakan pemerintah kabupaten.

"Di antaranya pemberian insentif pada guru ngaji se-Kobar yang saat ini sudah dalam proses pencairan. Jadi agar guru ngaji bisa mencairkan insentif diharapkan segera mendaftarkan diri ke Taman Pengajian Anak (TPA), Taman Pengajian Quran (TPQ), atau Kementerian Agama. Sehingga dapat menjadi acuan kami untuk memberikan insentif," tutur Bupati perempuan pertama di Kalteng ini.

Kemudian, lanjutnya, Pemkab Kobar juga telah mengumumkan kepada seluruh desa bahwa tahun ini akan melaksanakan penilaian desa terbaik peduli di bidang keagamaan.

"Beberapa indikatornya adalah menuntut peranan kepala desa dalam beberapa hal. Di antranya keaktifan gerakan masyarakat, magrib mengaji, keaktifan kegiatan pemuda remaja masjid, keaktifan pengajian ibu-ibu salawatan, keaktifan pembelajaran dan pengajaran al quran, serta beberapa indikator lainnya. Terdapat hadiah umroh bagi kepala desa yang memenuhi kriteria penilaian tersebut," ungkap Bupati.

Selain itu, katanya, Pemkab Kobar saat ini secara rutin memberikan bantuan pembangunan sarana dan prasarana tempat ibadah.

"Seluruh rumah ibadah yang mengajukan proposal pada tahun ini nilainya mencapai Rp1,8 miliar. Harapannya dengan meningkatkan aspek keagamaan bisa menjadi benteng sekaligus pondasi kehidupan masyarakat pada saat ini, terutama terkait pendidikan karakter, moral, dan akhlak generasi muda." (KRIDA/B-3)

Berita Terbaru