Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rejang Lebong Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Faktor Permintaan Pengaruhi Penurunan Ekspor CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 25 Juni 2018 - 18:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pada perdagangan Senin (25/6/2018), pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) sedang berada pada level RM2.266, setelah dibuka pada level RM2.275. 

Untuk level tinggi (high) tercatat di RM2.279, dan harga rendah (low) di RM2.258.

"Harga acuan CPO kontrak pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,8 persen pada RM2.266 atau setara dengan $564,81 per metrik ton," kata Analis PT Monex Investindo Futures Arie Nurhadi dalam risetnya di Jakarta, Senin (25/6/2018).

Menurut dia, kurangnya permintaan menjadi salah satu penyebab penurunan harga, dengan pelaku pasar melihat ekspor yang buruk sejak pajak ekspor dipulihkan oleh pihak otoritas Malaysia, serta harga CPO Indonesia yang dirasa lebih kompetitif. 

"Pada perdagangan hari ini, potensi pelemahan lanjutan yang dapat terjadi dengan acuan Support di kisaran harga RM2.247 (support 1), RM2.232 (support 2), dan RM2.209 (support 3)," katanya.  

Sementara untuk potensi penguatan, imbuhnya, perlu konfirmasi penembusan harga pada level resistance di kisaran RM2.308 (resistance 3), RM2.293 (resistance 2) dan RM2.285 (resistance 1).

CPO pada perdagangan Jumat (22/6/2018) ditutup di RM2.284, dengan histori pada hari perdagangan tersebut menyentuh harga rendah (Low) di RM2.2250 serta harga tinggi (High) di RM2.289.

CPO berjangka Malaysia mengalami kenaikan (rebound) terkuatnya dalam hampir tiga pekan perdagangan pada kondisi produksi yang lebih lemah.

Harga acuan CPO untuk pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1,5 persen pada RM2.284 atau setara dengan $570,86 per metrik ton, yang merupakan kenaikan harian terkuat sejak 5 Juli 2018. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru