Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Kenaikan Harga Minyak Mentah Sentimen Positif Bagi CPO 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 06 Juli 2018 - 13:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak mentah dunia yang mencapai US$73,94 per barel diharapkan dapat membawa angin segar bagi emiten perkebunan sawit.

"Biasanya, saat harga minyak naik, maka biodiesel, produk turunan sawit, jadi buruan. Pertumbuhan konsumsi bisa meningkatkan permintaan dan harga jual CPO. Maklum, sudah dua tahun sektor CPO lesu karena harga jual turun," kata Kepala Riset Narada Aset Manajemen, Kiswoyo Adi Joe, dalam risetnya akhir pekan ini.

Selain itu, beberapa sentimen global juga diharapkan dapat mengerek harga jual minyak sawit mentah (CPO), salah satunya adalah sentimen perang dagang antara AS dan China.

China antara lain mengenakan tarif impor atas produk kedelai asal AS. Hal ini bisa membuat konsumen minyak kedelai beralih menggunakan CPO, yang merupakan produk substitusi minyak kedelai.

Kiswoyo mengatakan, meski punya prospek menarik, tapi tidak semua saham CPO layak jadi pilihan. 

"Emiten yang punya usia tanaman lebih produktif bisa jadi unggulan," papar dia. 

Kiswoyo merekomendasikan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Meski masih mencatatkan kerugian sebesar Rp56,67 miliar, usia tanaman BWPT berkisar enam hingga delapan tahun. 

"Masa keemasan tanaman sawit sampai 15 tahun, produksi buahnya bisa meningkat cepat," ujarnya.

Untuk BWPT, Kiswoyo memasang target harga Rp400 per saham. 

"Dalam jangka panjang, setahun sampai dua tahun ke Rp500 masih bisa," tutur Kiswoyo. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru