Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Karo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Saham Sawit Sumbermas Sarana Layak Pilih

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 Juli 2018 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Perusahaan perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) dinilai memiliki prospek pertumbuhan cerah berkat penguasaan lahan yang luas. 

Prospek produksi dan konsumsi minyak kelapa sawit (CPO) hingga akhir tahun ini diprediksi meningkat, salah satunya didukung program peremajaan tanaman oleh pemerintah.

"Kami mempertahankan posisi 'netral' untuk sektor minyak sawit. Hingga akhir tahun, produksi CPO global dan konsumsinya diproyeksikan meningkat 7,0% YoY," kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Andy Wibowo Gunawan, dalam risetnya awal pekan ini.

Selain itu, menurut Andy, pihaknya yakin program penanaman kembali pemerintah Indonesia menunjukkan landbank terbatas untuk pemain CPO.

"Risiko kenaikan satu-satunya, menurut kami adalah harga minyak yang lebih tinggi yang akan meningkatkan permintaan biodiesel," papar dia.

Andy memaparkan secara historis kondisi cuaca cenderung membaik dalam jangka menengah menyusul fenomena El Nino dan La Nina. Mengingat cuaca tahun ini lebih kondusif, diproyeksikan produksi CPO global mencapai 71,3 juta ton (+ 7,0% YoY), sementara konsumsi CPO global juga harus tumbuh 7,0% YoY menjadi 65,5 juta ton.

"Dengan demikian, kami mempertahankan asumsi harga CPO global 2018 di RM2.950 per ton," ujarnya.

Andy juga optimistis dengan program penanaman kembali pemerintah Indonesia merupakan indikasi bahwa petani kecil merasa sulit mendapatkan lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit mereka.

"Risiko kenaikan satu-satunya terhadap industri kelapa sawit adalah kenaikan harga minyak dunia, yang kemungkinan akan memicu konsumsi biodiesel yang lebih besar," tutur Andy.

Andy mempertahankan asumsi harga CPO rata-rata global 2018 per tahun di RM2.950 per ton. 

"Pilihan utama kami di industri kelapa sawit adalah SSMS (PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk), karena jumlah lahan baru yang besar sehingga menyediakan ruang untuk tumbuh dalam jangka panjang," pungkasnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru