"Terutama di bidang industri kehutanan. Kita berharap tidak hanya investasi untuk  industri eksploitasi yang bisa masuk, tetapi juga investasi yang memungkinkan hutan tetap lestari namun bisa memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan," beber Hamdhani.

Dia menyebut kerja sama bilateral di sektor kehutanan antarkedua negara telah berlangsung lama. Sebagaimana dilansir Tribunnews.com, pada 2013 lalu kerja sama ini telah menyentuh pembangunan brekreasi hutan dan ekowisata dengan berdirinya Sentul Eco Edu Tourism Forest.

Lalu, pada 2018 membangun Tunak Recreation Center di Taman Wisata Alam Gunung Tunak dan Rumah Korea di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

"Mudah-mudahan kerja sama serupa juga menyentuh hutan di Kalimantan Tengah dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas. Itu sebabnya saya mengajak rombongan Dr Kim ke sini (Tanjung Puting)," lanjut Hamdhani. 

Selain menengok feeding orangutan di Pondok Tanggui, Kim dan Hamdhani dipandu Ir Helmi juga menanam pohon di Sektor Pesalat.

Sehari sebelumnya, Kim meninjau perusahaan hutan tanaman industri kerja sama Korea-Indonesia di Kalteng, yaitu PT Korintiga Hutani. Di tempat ini rombongan diterima Direktur PT Korintiga Hutani Kim Hoon.

Menteri Kim yang datang bersama Duta Besar (Dubes) Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang Beom tiba di Bandara Iskandar Pangkalan Bun pada Selasa (11/7/2018) disambut anggota DPR RI Hamdhani serta Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah. 

Kedatangan Kim ke Indonesia untuk menghadiri The 23rd Meeting of Indonesia-Korea Forest Cooperative Commitee bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Dalam pertemuan itu kedua pihak membahas progres kerja sama bidang kehutanan. (ANDRE/B-5)