Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Barito Utara Terima Kunjungan Kepala Perwakilan BI Kalteng

  • Oleh Ramadani
  • 12 Agustus 2022 - 06:00 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Bupati Barito Utara, H Nadalsyah didampingi Wakil Bupati, Sugianto Panala Putra dan Sekda, Drs Muhlis menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins beserta rombongan di Rumah Jabatan Bupati, Kamis, 11 Agustus 2022.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalteng sebagai salah satu tim dalam Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Provinsi Kalteng akan melakukan edukasi keuangan di kampus STIE Muara Teweh.

Yura Djalins melaporkan bahwa saat ini, Kabupaten Barito Utara termasuk dalam kategori maju dalam indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan pembayaran belanja dari tunai menjadi non tunai, terlebih sekarang adanya digitalisasi pembayaran pajak melalui Betang Mobile. 

"Namun dapat ditingkatkan ke kategori selanjutnya yakni digital. Karena Barut memiliki potensi yakni infrastruktur kotanya cukup maju, sinyal sudah bagus dan inisiatif dari BPPD sudah bagus," kata Yura.

Bupati Barito Utara, H Nadalsyah menyambut baik kedatangan Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalteng di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan.

"Selamat datang Pak Yura dan rombongan, semoga dalam kunjungan ini mendapat kesan yang baik untuk Kabupaten Barito Utara," kata Nadalsyah. 

Menanggapi Kabupaten Barito Utara termasuk kategori maju dalam ETPD, Bupati menyambut gembira. "Semoga indeks kita nantinya dapat naik menjadi digital," harap Nadalsyah. 

Bupati menyampaikan bahwa penerapan transaksi non tunai menjadi salah satu cara dalam mengelola keuangan negara dengan akuntabel, efektif dan efisien. 

Adapun manfaat dari penggunaan transaksi nontunai di pemerintahan, yaitu sisi pembelanjaan dan pendapatan. "Dalam era digitalisasi, kita bisa mengeliminasi mark up. Jadi apa yg dibayarkan, memang sampai ke penerima 100 persen," jelas Nadalsyah.

Selanjutnya dari sisi pendapatan, transaksi non tunai mampu mengendalikan terjadinya kebocoran penerimaan daerah. "Pembayaran elektronik yang dilakukan, akan langsung masuk ke rekening kas daerah," pungkasnya. (RAMADHANI/B-7)

Berita Terbaru