Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas Pertanian Kotim Berupaya Jalankan Program Hortikultura Demi Antisipasi Inflasi

  • Oleh Noor Annisa
  • 06 Maret 2023 - 22:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur sedang menjalankan beberapa program bidang hortikultura pada tahun 2023. Program ini salah satunya bertujuan untuk mengantisipasi adanya inflasi dan juga resesi. 

Kepala Bidang Hortikultura Fuji Rahmadi mengatakan, pada 2022 lalu Kotim sempat menjadi kabupaten dengan angka inflasi tertinggi se-Indonesia. 2 Komoditas hortikultura yang menjadi penyumbang inflasi yakni cabe dan bawang. 

Namun dengan keseriusan Pemerintah daerah bersama lintas sektor bahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi dalam penanganannya, sehingga inflasi di Kotim bisa turun bahkan di bawah angka rata-rata nasional, serta mendapat reward atau insentif daerah atas capaian tersebut yang tidak kurang dari Rp.10 miliar. 

"Pak Bupati Kotim mengarahkan agar dana ini digunakan untuk merealisasikan lahan penyangga pangan dengan komoditas yang berpotensi menjadi penyebab inflasi," jelasnya baru-baru ini.

Ia menjelaskan, untuk program penyangga pangan sudah disediakan sarana produksi berupa benih, pupuk, dan peralatannya untuk 124 hektare di 17 kecamatan yang ada di Kotim. Adapun beberapa komoditas benih bantuan tersebut adalah cabe, jagung manis, tomat, terong, kacang panjang, timun, kangkung, dan sawi.

"Pihak kecamatan diminta untuk menyediakan lahan sebagai kebun penyangga pangan dengan luasan tergantung ketersediaan," tambahnya.

Ia menyampaikan, selain itu ada juga bantuan benih yang diserahkan kepada petani yang kebunnya terdampak banjir beberapa waktu lalu. "Ada di 4 kecamatan yaitu Mentaya Hilir Utara, Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Kotabesi seulas 136 hektare yang terdampak," bebernya.

Program selanjutnya yaitu kawasan kampung cabe, program bantuan ini juga lengkap dengan saprodi untuk lahan seluas 20 hektare yang bersumber dari APBN, dan akan direalisasikan pada 2 kecamatan yakni Seranau dan Mentawa Baru Ketapang dengan melihat kesiapan petani serta tersedianya lahan.

Bidang Hortikultura juga mendapatkan bantuan benih bersumber dari APBN berupa cabe, terong dan tomat."Segera kami didistribusikan kepada kelompok tani yang bersedia untuk menanam," katanya.

Terakhir, ada program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang disebut merupakan dampak dari pandemi covid-19 yang terjadi, sebab covid-19 dianggap tidak hanya membawa masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga berimplikasi luas, seperti kelancaran distribusi pangan, terbatasnya akses fisik dan ekonomi terhadap pangan, dan lainnya yang dapat menganggu ketahanan pangan individu, keluarga maupun nasional sehingga solusi salah satunya melalui kegiatan P2L ini.

Berita Terbaru