Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gagal Abadikan Momen GMT, Mereka masih Bisa Berkelakar

  • 09 Maret 2016 - 10:51 WIB

FENOMENA gerhana matahari total (GMT) yang diberitakan secara massif oleh media sejak jauh-jauh hari, menghadirkan eforia yang tinggi di masyarakat. Apalagi bagi komunitas fotografi, yang menganggap momen ini terlalu penting untuk diabaikan.

Namun, pecinta fotografi di Kota Pangkalan Bun harus kecewa karena hujan yang mengguyur sejak dini hari hingga pagi Rabu (9/3/2016) itu, membuat proses GMT tak bisa terlihat. Padahal, seperti yang dilakukan oleh beberapa pecinta fotografi dari Citra Kecubung Photography Community (CKPC), mereka telah melakukan berbagai persiapan menghadapi momen langka itu.

Fadil (43), Ribut (30) Aio(30) dan Wira (35) anggota CKPC, sehari sebelum hari GMT, yang jatuh pada Rabu (9/3/2016) sampai membeli kacamata tukang las, untuk pengaman saat mengamati gerhana. "Dari informasi teman, saya membeli kacamata las dengan lensa tambahan agar aman untuk melihat gerhana. Harganya lumayan murah. Kacamata las sekitar Rp15 ribu dan kaca las tambahan sekitar Rp2 ribu," ujar Fadil.

Mereka juga sudah memilih lokasi yang diyakini paling oke untuk mengamati gerhana, yakni di Desa Tanjung Terantang, sekitar 15 kilometer dari Pangkalan Bun.

"Sekitar pukul 23.00 WIB kami berangkat ke rumah teman di desa itu. Tujuannya agar tidak kesiangan. Beberapa hari sebelumnya kami telah menemukan sebuah spot bagus untuk pengamatan di sana," lanjut Fadil.

Tapi, ya manusia hanya bisa berencana. Dari awal proses gerhana hingga berakhirnya di pukul 08.30 WIB, matahari tertutup awan dan rintik hujan. "Yah, gagal gerhana deh," ujarnya.

Meski sempat kecewa, mereka akhirnya juga terhibur dengan mengabadikan gelapnya suasana saat matahari tertutup bulan.

Mereka juga sempat berkelakar menghibur diri. "Wow, katanya tidak boleh melihat GMT dengan mata telanjang. Eh, rupanya filter yang disediakan alam lebih dahsyat. Bahkan mataharinya sampai tidak kelihatan," ujar mereka sambil terbahak. (WAHYU KRIDA/B-10)

Berita Terbaru