Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Disciptarum Sebut Warga Sambut Baik Rencana Pembangunan RTH

  • 15 Maret 2016 - 20:57 WIB

KEPALA Dinas (Kadis) Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya Rojikinnor membantah rencana proyek pembangunan ruang terbuka hijau Jalan Garuda mendapat penolakan warga sekitar. 

Sebaliknya, ia merasa tanggapan dari warga baik-baik saja, tidak ditentang, bahkan siap dilakukan relokasi ke tempat lain asalkan memadai.

Menurut Rojikinnor, pertentangan atau penolakan warga hanya bahasa media saja. 

'Tidak ada tuh yang menentang atauupaya melawan rencana pembangunan di area itu. Laporan dari tim kami saat sosialisasi kemarin baik-baik saja, hanya perlu kordinasi saja, ' cetusnya, Selasa (15/3/2016).

Padahal, saat sosialisasi, warga justru melontarkan beberapa keluhan dan pernyataan ketidaksetujuan jika dilakukan penggusuran. 

Yang dikehendaki warga hanyalah penataan saja kembali seperti semula. Hal tersebut bertolak belakang dengan laporan yang diterima Rojikinnor yang menyimpulkan tidak ada masalah.

Terpisah, warga Jalan Garuda, Afran Rahel justru khawatir jika dibangun RTH, hal itu dapat memicu kerawanan dan gangguan keamanan. Ketidaksetujuan Afran tersebut diungkapkan saat pertemuan dengan pihak Disciptarum di Aula Kelurahan Palangka pekan lalu.

'Harus ada pos keamanan karena jika dibuat terbuka, akan memicu kerawanan bagi warga perumahan. Dulu itu hutan, lalu jadi perumahan, lalu sekarang mau dihutankan kembali. Apakah terinspirasi Kalijodo,' ungkapnya.

Diizinkan ketua RT

Sementara itu, berdasarkan pantauan Borneonews di Jalan Garuda, memang banyak bangunan berdiri di Jalan Seriti. Bahkan, Ketua RT 02 RW XXI Kelurahan Palangka Kecamatan Jekan Raya malah menggunakan bagian jalan untuk garasi mobil.

'Saya di sini sudah pernah permisi dan mendapat ijin dari ketua RT untuk membuat bangunan dan berjualan,' ucap Nugroho, pemilik Warung Sekar Wilis yang berada di antara Garuda dan Seriti, Selasa (15/3/2016).

Nugroho tidak sendiri. Sebab di sepanjang jalan itu masih banyak warga yang juga berbuat hal serupa, yakni menggunakan median jalan yang seharusnya untuk tanaman malah digunakan untuk bangunan untuk berjualan. Ada warung tahu campur Bebek Kalijo, warung bakso dan lain sebagainya. (RZ/B-12)

Berita Terbaru