Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani Tetap Berharap PT AGU Beli Sawit Mereka

  • 14 April 2016 - 19:48 WIB

HARAPAN petani sawit di luar PT Antang Ganda Utama (AGU) semakin pupus. Mereka mulai putus asa. Karena, mereka menilai investor grup PT Makin tersebut tampaknya bersikeras tidak membeli sawit petani di luar kemitraan dan plasma yang tergabung dalam perusahaannya.

Itu dilandasi pernyataan Manager PT Antang Ganda Utama (AGU) Lengguan yang menyebutkan bahwa pihaknya belum berminat membeli tandan buah segar (TBS) sawit milik petani di luar PT AGU dikarenakan saat ini pabrik sedang over load setelah satu line pabrik tidak beroperasi.

'Dalam pemberitaan itu disebutkan bahwa kapasitas pabrik over load atau kelebihan kapasitas. Kami selaku pekebun kurang sependapat karena buah dari petani petani plasma dan buah dari lahan tukar guling sampai kemarin Senin (11/4/2016) masih

diterima di pabrik,' kata Ketua Kelompok Tani (Poktan) Trinsing Jaya, Parinton Sibarani, Kamis (14/4/2016).

Artinya, imbuh Parinton, ada perlakuan berbeda antara petani plasma dan pemilik lahan tukar guling dengan petani di luar perkebunan PT AGU. 'Karena itu kami harap, agar semua petani disamakan termasuk pekebun di luar PT AGU.' 

Kemudian, kata Parinton, sebutkan PT AGU mengutamakan kualitas buah. 'Kami selaku petani tidak tahu persis tentang masalah itu. Karena sudah sangat teknis. Sebab, kualitas buah itu bisa diketahui melalui uji laboratorium dan harus menampilkan data sesuai parameter yang khusus.' 

Menurut Parinton, pembeli buah sawit yang ada kebanyakan dari Kuaro Batu Kajang, Kalimantan Timur yang jarak tempuh mencapai 320 km.

'Mereka berani beli Rp900 -Rp950 per kg. Bila dihitung biaya pembelian buah plus operasional untuk 1 kg antara Rp1.450-Rp.1500 per kg. Apabila mereka mengambil keuantungan kita anggap Rp20 per kg artinya harga Rp1.520 per kg,' katanya.

Pertanyaannya, jelas Parinton, kenapa pembeli TBS dari Kaltim berani membeli buah sawit ke Kabupaten Barito Utara kalau kualitas buah petani luar tidak berkualitas. 'Kami selaku petani malas berpolemik, dan kami yakin bahwa Pemerintah Kabupa'ten Barito Utara akan mencari solusi terbaik untuk masalah ini,' jelasnya. (DN/B-5)

Berita Terbaru