Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ribuan Lahan Sekitar Bukit Bulan Rawan Terbakar

  • Oleh Abdul Gofur
  • 23 Desember 2016 - 08:30 WIB

BORNEONEWS, Katingan - Ribuan hektar areal lahan sekitar Bukit Bulan Kecamatan Mendawai, Kabupaten Katingan, rawan terbakar. Sejauh mata memandang banyak pohon diameter besar dan kecil tumbang dan mengering akibat hutan ini terbakar pada musim kemarau 2015.

Hal ini berdasarkan pantauan Borneonews saat mengikuti ekspedisi ke Bukit Bulan, Rabu (21/12/2016).

Dari hasil pantauan ini, sekitar 300 meter dari Sungai Bulan arah bukit sudah banyak ditemui batang kayu baik ukuran besar maupun kecil yang tumbang dan kering itu.

Namun mendekati bukit radius 200 meter sebelum kaki Bukit Bulan hutan sekitar tampak masih asri dan belum rusak atau terbakar.

Menurut Fery, seorang warga Tumbang Bulan mengaku jika pada musim kemarau pada 2017  bisa saja areal yang sebelumnya terbakar itu akan kembali membara.

"Sebab kayu-kayunya sudah kering, prediksi saya kalau tahun 2017 nanti 3 bulan saja misalnya tidak ada hujan boleh jadi wilayah itu akan kembali terbakar, dan kebakaran ini akan lebih hebat dari sebelumnya," ungkap Fery.

Fery mengaku ibarat bahan bakar, kayu-kayu yang roboh berserakan tersebut siap untuk dinyalakan.

"Kalau saya lihat lahan bekas terbakar yang saat ini menyisakan banyak batang kayu roboh itu nantinya seperti bom waktu saja. Ini yang perlu diantisipasi oleh pemerintah, baik pusat, provinsi dan daerah agar areal lahan tersebut tidak terbakar di kemudian hari," imbuhnya.

Dikonfirmasi masalah ini, staf WWF Provinsi Kalteng Okta Simon membenarkan jika ada ribuan hektar di sekitar Bukit Bulan yang kayu-kayunya roboh akibat terbakar pada 2015.

Namun demikian Okta Simon tidak mengetahui pasti berapa hektar hutan yang terbakar di 2015 itu di Taman Nasional Sebangau wilayah Katingan.

"Kalau jumlah areal lahan kawasan Taman Nasional Sebangau tiga wilayah yaitu Palangkaraya, Pulang Pisau dan Katingan yang dirilis pihak taman nasional sekitar 19 ribuan hektar, tapi berdasarkan rilis WWF mencapai 26 ribu hektar lebih lahan terbakar itu, dan dari jumlah tersebut sebagian besar terjadi di wilayah Katingan," sebut Okta Simon.

Okta Simon mengatakan dengan kejadian kebakaran lahan 2015 lalu di areal Taman Nasional Sebangau, hendaknya menjadi perhatian semua pihak guna turut mengantisipasi kejadian serupa kedepannya.

"Semua elemen harus kompak menjaga dan mengantisipasi kebakaran hutan ini, termasuk di TN Sebangau khususnya wilayah Katingan ini," imbuh Okta Simon. (ABDUL GOFUR/m)

Berita Terbaru