BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kue Keranjang menjadi menu wajib pada perayaan Imlek. Bagi warga Tionghoa, kue Keranjang merupakan simbol keberuntungan.

Namun, menurut Lucia atau Bong Lie Ha, adik dari Margareta Tutu Angin atau Bong Lie Fung, pemilik toko Aneka Buah Jalan Pangeran Antasari Kelurahan Mendawai Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, saat ini orang yang bisa membuat kue keranjang sudah tergolong langka.

"Selain waktu pembuatan kue yang memakan waktu 12 jam, ada lagi persyaratan khusus yang wajib diikuti agar berhasil membuat kue tersebut. Boleh percaya atau tidak, ini bakal mempengaruhi keberhasilan pembuatan kue," jelas Lucia, Selasa (24/1/2017).

Syarat tersebut salah satunya adalah perempuan yang membuat tidak sedang dalam keadaan haid.

"Selain itu bila ada keluarga terdekat yang meninggal dunia, maka kue tersebut tidak bisa dibuat. Karena bila berbagai syarat tersebut dilanggar maka kue keranjang tersebut gagal dibuat. Hasilnya bisa gosong atau malah lembek," jelasnya.

Padahal keberhasilan pembuatan kue keranjang ini dianggap sebagai gambaran hidup si pembuat dan penyaji selama setahun kedepan.

"Bila kue keranjang yang kita buat dan sajikan dalam acara makan bersama sekeluarga pada malam Imlek, diharapkan akan membawa keberuntungan selama setahun kedepan," ujarnya. (WAHYU KRIDA/B-2)