BORNEONEWS, Sampit - Anggota Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Kotawaringin Timur, H Supriadi MT kembali mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak lancang merencanakan pembangunan yang sifatnya mercusuar.

"Pasalnya saat ini kebutuhan anggaran di sektor riil sangat dibutuhkan masyarakat. Dari itu di tahun anggaran depan jangan sampai muncul program yang sifatnya megah lagi agar program pro rakyat tidak terabaikan," kata Supriadi, Kamis (9/11/2017).

Supriadi menjelaskan, anggaran yang dibebankan untuk Kotim selama tiga tahun ke depan di atas Rp500 miliar untuk kegiatan multiyears. Seperti ikon jelawat, penataan Ujung Pandaran, Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani, Sampit, pembukaan akses jalan dari Cempaga ke Kampung Melayu.

Menurutnya, itu sudah jadi beban anggaran untuk daerah selama beberapa tahun ke depan. Artinya, sudah cukup porsinya untuk kegiatan skala besar. "Sekarang mesti diarahkan untuk kegiatan kecil yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Seperti peningkatan pertanian, pendidikan, kesehatan sosial dan lain sebagainya," kata Supriadi.

Untuk tahun ini saja, kata Supriadi yang sempat disoalkan yakni pembangunan rujab Bupati Kotim bahkan diprediksi tahun anggaran 2018 akan disuntik dana puluhan miliar untuk penyelesaiannya. "Asumsi sementara pembiayaan pembangunan hingga finishing rujab yang megah itu mencapai Rp40 miliar," tegasnya

Menurut Supriadi, mereka mendukung ketika kebijakan itu sejalan dengan visi misi mereka pembangunan untuk masyarakat, tapi jika tidak maka mereka akan berada di barisan terdepan untuk menolaknya. "Pembahasan RAPBD 2018 nanti kalau masih coba-coba mengusulkan pembangunan yang tidak mendesak akan langsung kami coret," tandasnya. (NACO/B-2)