Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Cerita Anggota DPRD Kotim saat Masa Reses

  • Oleh Naco
  • 02 Februari 2020 - 19:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Juliansyah mengungkapkan saat masa reses dan musrenbang lalu banyak kepala desa mengaku kecewa. Salah satunya terkait program pemerintah untuk desa di pelosok yang dinilai minim. 

Diakui Juliansyah, persoalan itu memang jadi keluhan di pedalaman. Meski ada dana desa yang jumlahnya miliaran rupiah, namun itu hanya untuk menutupi kegiatan di desa yang sifatnya pekerjaan ringan dan lokasinyapun di dalam desa itu sendiri.

"Banyak kepala desa yang protes. Apalagi dalam kegiatan Musrenbang mereka mulai apatis karena setiap tahun anggaran program sudah mulai jarang memperhatikan desa-desa,” ucap Juliansyah, Minggu, 2 Februari 2020.

Juliansyah menegaskan, pemerintah tidak bisa lepas begitu saja dengan desa meskipun sudah ada dana desa. Ada hal-hal yang harus dikerjakan oleh pemerintah kabupaten dan ada pula yang porsinya pemerintah desa. 

"Sehingga kesimpulannya meski ada dana desa bukan berarti program pemerintah masuk ke desa itu terhenti juga,” tegasnya.

Dari itu, Juliansyah mendesak program Pemkab bisa selalu ada setiap tahunnya baik itu pada sektor pertanian, peternakan, kesehatan hingga pendidikan. Sehingga, perhatian bisa merata. (NACO/B-7)

Berita Terbaru